PONOROGO (Realita)- Belum redamnya gelombang dua Penyakit Mulit dan Kuku (PMK), Kabupaten Ponorogo gini diancam Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit pada Sapi. Pasalnya saat ini penyakit ini kini tengah merebak di Kabupaten Ngawi, yang berdekatan dengan Ponorogo.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Masun meminta peternak mulai mewaspadai penyakit ini. Karena selain membuat kulit sapi timbul bintik-bintik hitam, juga membuat suhu badan Sapi meningkat. Dimana dampak fatalnya hingga membuat sapi terjangkit mati.
Baca Juga: Belum Genap Sebulan, Sapi Terjangkit LSD di Ponorogo Capai 49 Ekor
" Kita waspada agar tidak masuk di Ponorogo," ujarnya, Rabu (01/02/2023).
Masun mengungkapkan, hewan yang terpapat LSD akan berdampak siginifikan terhadap nilai jual sapi. Pasalnya, munculnya bintik-bintik hitam atau kudis di kulit sapi, membuat minat pembeli akan berkurang.
Baca Juga: Alhamdulillah, Ratusan Peternak Sapi Terdampak PMK Ponorogo Terima Ganti Rugi
" Morbiditasnya sampai 40 persen, kematian lebih rendah dari PMK yang 90 persen Mobiditasnya. Tapi penyakit ini berdampak siginifikan secara aspek ekonomis, dimana mempengaruh publik untuk mengkonsumsi daging plus mengurangi nilai jual kulit," ungkapnya.
Kendati demikian, hingga kini pihaknya belum menemukan satu pun sapi ternak di Ponorogo terapar penyakit kulit ini. Guna mengatisipasi penyakit ini masuk ke Ponorogo, sejak akhir tahun pihaknya telah genjar melakukan penyuntikan vaksin LSD bersama vaksin PMK.
Baca Juga: Atasi Gelombang 2 PMK, BPBD Ponorogo Ajukan Rp 1 Miliar
" Vaksinasi sudah kita lakukan sejak Desember kemarin, dan sampai sekarang sudah melakukan di 5.165 dosis dan itu berlangsung sampai sekarang, bebarengan dengan vaksin PMK. Jadi satu sapi mendapat dua suntikan vaksin PMK dan LSD," tambahnya.
Sekedar informasi, penyakit kulit pada sapi atau LSD kini mulai merebak di Kabupaten Ngawi. Di daerah ini tercatat sudah ada 50 ekor sapi terjangkit penyakit ini. Tak hanya Ngawi, sejumlah daerah di Jawa Timur juga terpapar penyakit ini yakni, di Kabupaten Blitar, Sidoarjo, dan Gersik. znl
Editor : Redaksi