PONOROGO (Realita)- Keberadaan pertunjukan Water Fountain (air mancur menari) di objek wisata Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo, tidak hanya berimbas kepada naiknya Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kabupaten Ponorogo saja, namun juga berimbas kepada puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) yang berada di kawasan ini.
Pasalnya, akibat semakin ramainya wisatawan yang datang, mereka mengaku dapat meraup untuk hingga dua kali lipat.
Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Seperti yang diungkapkan, Ahmad Khoirudin (28) salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di depan dermaga Telaga Ngebel ini. Ia mengaku, ssmenjak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengadakan pertunjukan Water Fountain dan beberapa ivent kebudayaan di Telaga Ngebel, jumlah omset nya naik drastis. Bahkan, saat weekend (Sabtu-Minggu) ia bisa mendapat untung hingga Rp 700 ribu per hari.
" Dulu belum ada water fountain ini, hari biasa tidak ada pemasukan, jualan tidak laku. Kalau weekend hanya dapat Rp 200 saja. Sekarang hari biasa bisa Rp 400 ribu, sedangkan Weekend bisa Rp 700 ribu, " ujar salah satu penjual gorengan ini.
Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Ahmad mengaku, hal serupa juga dialami 60 pedagang lainnya yang berjualan dikawasan ini. Semenjak Ngebel menyuguhkan pertujukan Water Fountain, jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan ini sangat ramai. Tak hanya di dari areal Madiun Raya saja, namun dari Surabaya dan Malang juga datang untuk melihat pertunjukan air mancur menari tersebut.
" Alhamdulillah, wisatawan jadi ramai. Pedagang disini jadi kebagian untung. Yang datang juga dari luar kota dan luar provinsi," akunya.
Baca Juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
Sekedar informasi, keberadaan Water Fountain di objek wisata Telaga Ngebel, berimbas pada peningkatan PAD Kabupaten Ponorogo. Hingga akhir Janurai lalu, jumlah PAD dari Telaga Ngebel telah mencapai Rp 771.855.000. Telaga Ngebel sendiri tahun ini ditarget Rp 2,2 miliar untuk PAD.znl
Editor : Redaksi
