Sepi Pesanan, Nike dan Adidas Pecat Ribuan Karyawan

JAKARTA - Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali terjadi. Terbaru, salah satu produsen sepatu terbesar di Vietnam untuk merek besar seperti Nike dan Adidas akan memangkas ribuan pekerjanya pada akhir Februari akibat anjloknya pesanan.

PouYuen Vietnam, unit dari Pou Chen Group yang berbasis di Taiwan, akan memberhentikan 3.000 pekerja pabrik. Perusahaan juga tidak akan memperbarui kontrak 3.000 lainnya.

Baca Juga: Sidang Gugatan Samator Group, Ada Kejanggalan Jawaban Tergugat

"(PHK terjadi karena) sangat sedikit pesanan produksi pada tahun 2023," menurut dokumen departemen tenaga kerja Kota Ho Chi Minh yang dikutip oleh AFP, Senin (20/2/2023).

"Perusahaan telah memberi tahu serikat pekerja bahwa pada Februari mereka berencana untuk memangkas 3.000 pekerja... dan diharapkan akan membuat pengumuman kepada para pekerja tersebut pada tanggal 25 Februari," tambah dokumen tersebut.

Vietnam, salah satu pengekspor pakaian, alas kaki, dan furnitur terbesar di dunia, sangat terpengaruh oleh krisis biaya hidup di pasar utama di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Di mana daya beli konsumen di seluruh dunia tengah anjlok.

Baca Juga: Pemerintah Harus Realisasi 5 Permintaan Buruh

Menurut Konfederasi Umum Tenaga Kerja Vietnam, pesanan turun 30 hingga 40% dari AS dan 60% dari Eropa pada kuartal terakhir tahun 2022, dibandingkan tahun sebelumnya.

Cilegon dalam

PouYuen sendiri adalah ibu kota komersial terbesar di Kota Ho Chi Minh, dengan sekitar 50.000 karyawan. Sementara pekerja pabrik akan terus dibayar sampai mereka menerima tunjangan pengangguran, menurut dokumen tersebut.

Baca Juga: Shopee Didera Isu PHK Karyawan Besar-besaran

PHK terjadi setelah PouYuen menempatkan 20.000 pekerjanya pada cuti berbayar secara bergilir pada akhir tahun lalu. Data kementerian tenaga kerja menyebut lebih dari 630.000 pekerja kehilangan pekerjaan atau jam kerja mereka dipotong di Vietnam pada tahun 2022.

 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru