LAMONGAN (Realita) - Hujan deras sempat mengguyur wilayah Kabupaten Lamongan dalam beberapa minggu terakhir. Cuaca itu membuat ribuan rumah dan hektaran sawah milik warga terendam banjir. Meski demikian warga menyambut biasa, lantaran kondisi tersebut selalu terjadi tiap tahun.
"Banjir sudah hampir 3 mingguan, " kata Santoso, warga Dusun Pujut, Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Minggu (26/02/2023).
Baca Juga: Cegah Banjir di Surabaya, Pemkot Bersama PDAM Geser Pipa di Manukan
"Memang hujannya sangat deras dan turun setiap hari. Ditambah lagi kiriman air dari selatan. Sehingga kali meluap dan terjadi banjir, " lanjutnya.
Sementara, terkait banyaknya sindiran yang menganggap pemerintah daerah kurang serius dalam penanganan banjir, warga menilai hal tersebut kurang tepat. Pasalnya, sejauh ini Pemkab Lamongan sudah melakukan berbagai upaya, baik penananganan jangka pendek maupun jangka panjang.
"Karena memang hujannya gak berhenti-berhenti. Jadi wajar kalau terjadi banjir. Maka dari itu, kadang saya juga kurang terima kalau hanya menyalahkan pemerintah saja. Sebab sejauh ini Pemkab sudah berusaha keras dengan memberikan bantuan-bantuan seperti alat pencacah encing gondok, pompa dan lain-lain. Jadi menurut saya ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ungkap Sunari, salah seorang yang rumahnya juga terendam banjir.
Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Hancurkan Jembatan Penghubung Malang-Lumajang
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Dianto Hari Wibowo, menjelaskan jika hujan deras mengguyur sejumlah wilayah hingga mengakibatkan ribuan rumah warga di 8 Kecamatan di Kabupaten Lamongan terendam air. Meski demikian Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan tersebut.
"Ada delapan kecamatan yang terdampak, yang imbas dari Bengawan Solo ada tiga kecamatan, bengawan jeronya ada lima kecamatan. Sedangkan bantuan yang kita salurkan berupa sembako. Dan ini terus menerus kita salurkan kepada masyarakat. Termasuk pengobatan gratis, juga yang kaitannya dengan mobilisasi warga-warga yang kesulitan keluar masuk masalah transportasi," kata Dianto saat meninjau lokasi Banjir didampingi tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Selain itu Dianto mengatakan jika pihaknya juga melakukan beberapa upaya, seperti pembersihan enceng gondok hingga pembersihan sampah-sampah yang menghambat arus air. Dirinya menambahkan, meski terdapat rumah yang tergenang air akibat peninggian jalan, namun hal itu akan segera di atasi secara bertahap.
Baca Juga: Tanggul Jebol Rendam Puluhan Hektar Lahan Pertanian dan Pemukiman di Lamongan
"Memang ada beberapa yang tergenang air akibat peninggian jalan dari program pembangunan Jamula (Jalan Mulus Lamongan). Namun kita tahu itu semua tidak bisa diselesaikan langsung, dan pastinya akan kami carikan solusi dan menyelesaikannya secara bertahap melalui upaya-upaya penanganan selanjutnya," pungkasnya.
Dalam penanganan banjir tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan melibatkan dinas terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan di wilayah tersebut. Hingga berita ini ditulis, kondisi banjir masih belum syrut. Sementara volume air Bengawan Solo juga masih tinggi.def
Editor : Redaksi