Dorong Promosi Desa Wisata Salam, Sebagai Pusat Literasi Edukasi Terintegrasi

KABUPATEN BLITAR (Realita)- Pemerintahan desa "Salam"terus mengoptimalkan kuliner sebagai alat promosi pariwisata Desa wisata ke berbagai aspek pasar sebagai upaya untuk menarik lebih banyak kunjungan wisata ke Desa Salam, kuliner sebagai pintu masuk yang bagus untuk pariwisata Desa Salam jelas Khoirul Anam Kurniawan Zuhri, SE(2019-2025)Kepala Desa Salam, Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, pada realita,Sabtu(11/3).

Untuk kepentingan tersebut Kepala Desa telah membentuk 2 tim khusus yakni tim Penggerak PKK percepatan kuliner Desa Salam untuk mendukung kuliner sebagai instrumen promosi Desa Wisata di Desa Salam dengan lebih optimal terukur dan berkesinambungan.

Baca Juga: Tango Pecahkan Rekor Wafer dengan Lapisan Terbanyak

Kedua tim kuliner ini dibekali pelatihan dengan menghadirkan chef berpengalaman dari pulau dewata Nanang Yusuf dengan menghadirkan menu "KULINER GURAMI" 5 varian, olahan yang tersaji dengan citarasa ala hotel berbintang namun harga sangat terjangkau masyarakat dengan Rp. 18.000/per porsi sudah termasuk minuman olahan rempah  buah mojo dan bahan organik yang menyehatkan.jelasnya.

Ita, salah satu dari ke sepuluh warga desa Salam (tim kuliner) yang mengikuti pelatihan  kuliner menambahkan bahwa transformasi ini sangat penting dan bermanfaat guna meningkatkan SDM (sumber daya manusia)untuk memaksimalkan food and beverage(F & B) Bagi penikmat kuliner yang ingin menikmati, Ita pun menyampaikan bisa melakukan Reservasi di Tim Kuliner via WA(0857-0794-4068) ataupun di 0812-3320-5425 (koko) ataupun dengan mengunjungi destinasi wisata desa Salam, Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar 200 meter ke arah utara Balai Desa Salam.  

Windarko, S. T ketua pokdarwis kecamatan wonodadi juga Direktur pariwisata Desa Salam menegaskan tidak hanya kuliner dan mamin yang menjadi daya tarik wisata Desa Salam, namun karena banyak hal tentang kearifan lokal dan budaya pertanian organik sudah mulai berkembang tumbuh dengan basis CBT(community based tourism) petani-petani organik. 

Baca Juga: BLK Kediri Gelar Pelatihan Kulier Jajanan Roti Dan Kue Sri Santika Ardiyanti Se-Kecamatan Wates

Karena hal tersebut  selain kuliner dan serba organik perlunya Keberadaan literasi edukasi di obyek wisata desa Salam akan menjadi penunjang dan promosi eko wisata bagi  pemerintah dan tentunya menjadikan target capaian positif bagi para pengunjung, baik dari asli daerah atau dari luar yang berkunjung, dengan begitu budaya literasi di tempat wisata akan menyebar seperti virus ke desa-desa lain dalam melahirkan inovasi baru untuk meningkatkan budaya literasi melalui tempat wisata. 

Kemudian Inovasi yang bisa di lahirkan adalah bagaimana menghadirkan perpustakaan desa di tempat wisata kemudian masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama bagaimana mampu mengoptimalkan inovasi tersebut.

Baca Juga: Kedai Aisyah, Semarang Berkembang Pesat

 Idealnya dengan terimpelementasi nya inovasi tersebut masyarakat dan pengunjung bukan hanya sekedar datang refreshing di desa Salam melainkan mampu membudayakan budaya membaca atau berdiskusi.

 Dengan demikian Pemerintah desa Salam, pustakawan, dan masyarakat harus betul-betul sadar bagaimana mampu mengembangkan kemanfaatan tempat wisata sebagai tempat yang paling penting dalam meningkatkan budaya literasi-edukasi, pemerintah bisa mengadakan perpustakaan atau mengadakan berbagai aktivitas, seperti mendongeng budaya,Kajian-kajian, lomba literasi, Ngopi bareng sambil bedah buku, bazar buku, workshop menulis, dan sebagainya,mengoptimalkan potensi yang ada dan bukan apa adanya namun ada semestinya terang Kepala Desa.fe

Editor : Redaksi

Berita Terbaru