DON CARLOS- Kemberly Achas tinggal bersama pasangannya Edson di Purok 9 di Poblacion Sur, Kota Don Carlos. Mereka memiliki seorang anak perempuan berusia 9 bulan.
Kemberly Achas, seorang mahasiswi tahun ke-3 berusia 22 tahun. Pasangannya adalah Edson Campo Jamisola berusia 27 tahun, seorang pengangguran.
Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai kematian Kemberly Achas yang ditemukan di internet karena kasusnya masih sangat sensitif dan Polisi belum mengungkapkan banyak detail pada saat berita ini ditulis.
Peristiwa itu terjadi pada saat Kemberly ingin menyusui bayinya, namun Edson keberatan, lalu pasangan itu bertengkar hebat. Edson kehilangan kontrol dirinya selama pertengkaran sengit itu terjadi dan dengan kejam menikam kemberly dengan pecahan kaca.
Para tetangga memberikan kesaksian bahwa mereka mendengar korban dan pelaku berdebat dengan berisik di dalam rumah mereka. Saat diselidiki, Polisi menemukan bahwa pelaku berulang kali memukul korban dengan kursi plastik sebelum membunuhnya dengan pecahan botol kaca. Korban ditikam sampai mati dan bahkan sebelum dia menahan nafas terakhirnya, dia mengalami rasa sakit yang tak terbayangkan.
Peristiwa itu terjadi di dalam kediaman keluarga Edson dan terekam CCTV. Rekaman itu menunjukkan akhir memilukan dari Kemberly Achas.
Dia dianiaya secara fisik dan menderita luka tusukan yang menyakitkan. Tubuhnya yang kurus ditusuk beberapa kali dan semua adegan mengerikan ini terjadi di depan bayi mereka yang menangis di sudut karena jatuh dari atas sofa.
Kemberly Achas menderita 16 luka tusukan dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter saat tiba di rumah sakit.
Menurut teman-teman Edson dan penyidik dari MPS Don Carlos, tersangka yang ditangkap adalah pecandu sabu dan merupakan peminum berat yang sering mabuk. Pelaku juga pernah menjalani rehabilitasi sebelumnya.
Acara Raffy Tulfo In Action mewawancarai adik korban yang mengaku tidak mengetahui ketergantungan Edson terhadap zat terlarang hingga 11 Maret lalu.
Pada hari kejadian, pasangan itu tidak sendirian di rumah. Keluarga Edson ada di sana namun terlambat untuk menyelamatkan korban. Dalam rumah tersebut terpasang CCTV karena keluarga Edson memiliki usaha rumah makan kecil-kecilan.
Menurut seorang pejabat yang diwawancarai, mereka bisa masuk ke kediaman melalui lantai dua karena pintu tempat terjadinya kejahatan itu terkunci. Tersangka mencoba melarikan diri tetapi tidak berhasil.
Sehubungan dengan foto tersangka yang beredar sedang memakai helm, itu sengaja dipasang di kepalanya untuk perlindungan karena pelaku membenturkan kepalanya ke dinding dengan keras, dengan tujuan untuk menyakiti dirinya sendiri. Sampai sekarang, kondisi Edson belum cukup baik untuk menjawab pertanyaan. Sejak penangkapannya, dia tidak mau makan dan dia juga belum tidur.
Pelaku saat ini dipenjara di pusat penahanan yang dikelola oleh Kantor Polisi Kota Don Carlos.
Baca Juga: Komnas Perempuan Akan Pantau Perkara dr. Maedy
Editor : Redaksi