SAROLANGUN - Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP berinisial S (15) berhasil diringkus oleh jajaran Satreskrim Polres Sarolangun.
Sebelumnya, korban ditemukan tewas mengenaskan, Sabtu (4/3/2023) lalu. Jasad korban ditemukan warga ditutupi dengan daun di perkebunan sawit Desa Kampung Tujuh, Kecamatan Cermin Gedang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
"Setelah melakukan penyelidikan selama empat hari akhirnya kasus itu bisa diungkap dan menangkap pelakunya bernama Arpandi (44) warga setempat," ungkap Kasat Reskrim Polres Sarolangun Iptu Cindo Kottama, Selasa (7/3/2023).
Dia ditangkap di sebuh pondok dalam Kebun Sawit di Desa Tambang Tinggi, Dusun Karang Jering, Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) pada Senin (6/3/2023), sekitar pukul 17.30 Wib.
Dari hasil pemeriksaan terungkap, sebelum menghabisi korban, pelaku terlebih dulu memperkosa gadis belia tersebut di pondok tempat tinggal sebagai penjaga kebun sawit.
Kasat Reskrim mengatakan, pelaku menghabisi korban dengan cara menyayat (menggorok) lehernya hingga nyaris putus. Lalu tubuh korban di buang di semak belukar dan ditutupi dedaunan.
Cindo menjelaskan, peristiwa pemerkosaan disertai pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (4/3) siang. Sebelumnya, pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB korban hendak pulang ke rumah setelah mengantar ibunya ke kebun di Desa Kampung Tujuh, Kecamatan Cerminan Gedang, Kabupaten Sarolangun.
"Korban bawa motor sama ibu, bapaknya bawa motornya sendiri, dan melewati pondok pelaku saat ke ladang mereka. Sampai di kebun, anaknya ini pulang sendiri membawa motor untuk siap siap pergi ke sekolah. Ketika lewat depan pondok pelaku itulah korban dicegat (pelaku),’’ ungkapnya.
Untuk memuluskan aksinya, modus pelaku awalnya mencegat korban pura-pura meminta tolong membelikan obat.
Korban bersedia untuk pergi membelikan obat pelaku. Saat pulang mengantar obat untuk pelaku melancarkan aksinya.
"Pas balek (beli obat) itulah dia (korban) diseret 70 meter lah dari lokasi pondoknya itu," kata Cindo.
Menurut Cindo, korban sempat memberontak saat diseret pelaku sejauh 70 meter. Setelah memperkosa, pelaku diduga panik dan akhirnya membunuh korban dengan cara menggorok lehernya.
"Korban lukanya di bagian leher itu saja dari visum. Dugaannya korban itu diperkosa saat masih hidup," jelasnya.
Setelah dibunuh, jasad korban ditinggalkan di sebuah semak-semak tak jauh dari pondok tempat pelaku bekerja sebagai penjaga kebun sawit.
Korban pertama kali ditemukan oleh orang tua yang mencarinya pada Sabtu (4/3) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Di tengah perjalanan di jalan setapak (pondok pelaku), orang tuanya melihat sepeda motor yang digunakan korban terparkir di semak-semak. Kurang lebih 20 meter dari sepeda motor tersebut pelapor menemukan korban ditutup menggunakan daun. Setelah dibuka leher korban sudah tersayat benda tajam dan korban sudah tidak bernyawa lagi," katanya.
Orang tua korban pun melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Polisi lalu melakukan penyelidikan.
Lebih dari 10 orang diperiksa. Akhirnya polisi mendapat petunjuk yang mengarah kepada tersangka.
Senin siang, polisi mendapat informasi tersangka berada di pondok tempat dia bekerja. Selanjutnya dilakukan penggerebekan dan pelaku berhasil diringkus, pada Senin (6/3) sekitar pukul 17.30 WIB.
"Kemudian dilakukan interograsi terhadap pelaku. Dia mengakui semua perbuatannya. Dia mengaku telah melakukan merperkosa dan membunuh korban," kata Cindo.
Lebih lanjut dia mengatakan, pelaku mengaku nekat memperkosa korban karena tak kuat menahan nafsu dan sudah lama tak berhubungan badan.
Cindo mengatakan, pelaku dan keluarga korban saling kenal. Korban dan keluarga sering pulang-pergi ke ladang melewati kebun sawit yang dijaga pelaku.
"Saling kenal, tapi kalau interaktif itu nggak juga. Karena korban ini sering lewat di kebun pelaku," sebutnya.
Caption lanjutan ????????????
https://t.me/kepoocuy/3938?single
Sebelumnya , lanjut Cindo, antara pelaku dan keluarga korban juga tidak pernah ribut atau ada masalah. Dari hasil penyelidikan polisi, peristiwa ini murni pemerkosaan dan pembunuhan.
‘’Kalau motif lain tidak ada. Ya murni pelaku nafsu melihat korban lalu melakukan pemerkosaan. Setelah melakukan perbuatan itu dia panik, lalu melakukan pembunuhan," jelasnya lagi.
Cindo menegaskan, korban diperkosa saat masih hidup. Diduga dia meninggal karena
luka gorok di leher itu.
"Kemungkinan kehabisan darah begitu," pungkasnya.
Saat ini pelaku sudah ditahan di Polres Sarolangun. Atas perbuatannya dijerat dengan pasal berlapis. Yakni Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 23 tahun 2002 Tentang perlindungan anak Jo Pasal 338 KUHP. Mb
Baca Juga: Gadis 17 Tahun Diduga Diperkosa lalu Dibunuh, Mayatnya Ditemukan di Hutanukan di
Editor : Redaksi