Pileg 2024, Penentu Kemenangan Pilwalkot Madiun

MADIUN (Realita) – Menyambung dua berita sebelumnya berjudul “Peta Politik Kota Madiun Jelang 2024” dan “Didukung Mayoritas Partai, Maidi Berpotensi Maju Kembali”, tidak lengkap rasanya jika tidak membahas pula tentang kekuatan legislatif.

Komposisi anggota DPRD Kota Madiun dalam dua periode terakhir bisa menjadi bahan pertimbangan strategi politik guna memenangkan Pemilu 2024 mendatang. Pada periode 2014-2019, hanya 10 partai politik (parpol) yang memiliki kursi dilegeslatif. Periode itu, Partai Demokrat unggul dengan 7 kursi. Disusul PDI Perjuangan 6 kursi, Gerindra dan PKB masing-masing 4 kursi. Kemudian PAN, Golkar, NasDem masing-masing 2 kursi. Serta PKS, Hanura, dan PPP memiliki masing-masing 1 wakil rakyat.

Baca Juga: Ukir Sejarah Kota Madiun, Bapak-Anak Jadi Wakil Rakyat

Sedangkan periode 2019-2024, 11 parpol memiliki kursi legeslatif. Periode ini, PDI Perjuangan lebih unggul dengan memperoleh 6 kursi. Disusul Demokrat dan Perindo (baru), PKB masing-masing 4 kursi. Kemudian Gerindra 3 kursi. PSI (baru), Golkar, PKS masing-masing 2 kursi. Serta NasDem, PPP, dan PAN memiliki masing-masing 1 kursi.

Di Kota Madiun sendiri terdapat 4 daerah pemilihan (dapil). Yakni dapil 1 diwilayah Kecamatan Kartoharjo dengan 8 kursi. Selanjutnya dapil 2 terbagi dalam Kecamatan Taman di 4 kelurahan, mulai Mojorejo, Pandean, Kejuron, dan Taman dengan jumlah kursi 7.

Dapil 3 masih diwilayah Kecamatan Taman meliputi Kelurahan Manisrejo, Banjarejo, Demangan, Josenan, dan Kuncen dengan 6 kursi. Yang paling banyak ada didapil 4, yakni Kecamatan Manguharjo dengan 9 kursi.  

Pada pemilihan legeslatif (Pileg) 2019, di dapil 1 PDI Perjuangan mendapatkan 2 kursi dengan wakil rakyat Ihsan Abdurrahman Siddiq yang memperoleh 2.256 suara, dan Gandhi Hatmoko mendapat 1.464 suara. Kemudian PKB dengan wakilnya di DPRD Ngedi Trisno Yhusianto memperoleh 2.427 suara. Lalu Dedi Tri Arifianto dari Golkar dengan memperoleh 2.993 suara, Istono dari Demokrat memperoleh 2.197 suara, Hari Santoso dari Perindo mendapat 1.522 suara, Nur Salim dari PKS dengan perolehan 1.437 suara, dan Rudi Wisnu Wardhana dari PSI memperoleh 1.326 suara.

Di dapil 2, F Bagus Panuntun dari PSI mendapat 1.972 suara, disusul Agus Wiyono dari PKB dengan perolehan suara sebanyak 1.901. Armaya dari Perindo memperoleh 1.869 suara, Winarko dari Golkar 1.065 suara, Sugeng dari Demokrat 960 suara, Rina Haryati dari Gerindra 874 suara, dan Sutardi dari PDI Perjuangan mendapat 541 suara.

Sedangkan di dapil 3, Subiyantara dari PAN memperoleh 1.665 suara, Yuliana dari Perindo 1.637 suara, Dodik Danang Setiawan dari PDI Perjuangan memperoleh 1.460 suara, Handoko Budi Setyo dari Gerindra memperoleh 1.167 suara, Djoko Wahardi (almarhum) dari Demokrat memperoleh 1.074 suara (kini digantikan Sudjarwo), dan Suyarto dari PKB mendapatkan 975 suara.

Dapil 4 yang merupakan jumlah kursi terbanyak dari semua dapil, PDI Perjuangan memperoleh dua kursi. Yakni Andi Raya BMS dengan suara sebanyak 1.525, dan Dwi Djatmiko AS memperoleh 2.024 suara. Kemudian Sudarjono dari Perindo memperoleh 1.899 suara, Erlina Susilorini dari PKB memperoleh 1.381 suara, Slamet Hariyadi dari Gerindra mendapat 1.363 suara, Ismiati dari Demokrat 1.171 suara, Yunita Aliya W dari PPP memperoleh 992 suara, Tutik Endang Sri Wahyuni dari NasDem dengan 780 suara, dan Indah Sat Rachmaniati dari PKS dengan perolehan 723 suara.

Saat ini, masing-masing parpol pemilik kursi legeslatif mengaku telah memiliki strategi tersendiri guna meraup sebanyak-banyaknya kursi di DPRD.

 Seperti PDI Perjuangan, hingga kini telah memutuskan bakal calon legeslatif (bacaleg). Bahkan, seluruh dapil telah tuntas dikerjakan. Pun, DPC PDI Perjuangan Kota Madiun mentargetkan perolehkan kursi 2024 dapat melebihi Pileg 2019 lalu.

“Untuk 2024 target kita yang jelas harus lebih dari 6 kursi. Kami realistis saja berdasarkan perolehan suara pada Pemilu 2019 yang dibeberapa dapil itu potensi untuk peningkatannya perolehan suara. Kalau berdasarkan 2019 lalu, yang paling berpotensi bisa ditambah di dapil 3 dan 4,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Anton Kusumo.

Patokan target yang sama juga dikatakan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Madiun, Istono. Pihaknya mentargetkan minimal 6 kursi legeslatif pada pemilihan mendatang. Bahkan jauh hari sebelumnya, ia telah menyiapkan kandidat-kandidat untuk maju sebagai calon wakil rakyat guna mendongkrak suara Demokrat di Kota Pendekar.

“Agar niat kita bisa mengusung sendiri ini bisa menjadi sebuah kenyataan, satu-satunya upaya kami dengan memacu diri mendapatkan kursi yang lebih banyak seperti 2009 dan 2014 lalu. Minimal 6 kursi untuk mengusung satu paket kandidat,” jelasnya.

Target 6 kursi dikatakan Ketua DPD Partai Perindo Kota Madiun, Armaya. Yayak-sapaan akrabnya- sudah memetakan potensi-potensi penambahan kursi. Diantaranya di dapil Kartoharjo dan Manguharjo yang notabennya memiliki wilayah dengan kursi terbanyak.

“Kebetulan Perindo di Kota Madiun itu newcomer dengan persiapan mendadak mendapatkan 4 kursi dan unsur pimpinan DPRD (pada pileg 2019,red). Target saya pileg kedepan 6 kursi dan minimal 5 kursi. Potensi penambahan 2 kursi itu di dapil Kartoharjo dan Manguharjo,” terangnya.

Senada dikatakan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Madiun, Bambang Wahyudi. Saat ini internalnya memfokuskan diri untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya dengan target 6 kursi. Pasalnya, suara Gerindra turun di tahun 2019 ketimbanh periode sebelumnya.

“Kita masih fokus di pileg, dengan target 6 kursi dengan mengenjot dapil Kartoharjo dan Manguharjo. Saat ini partai juga konsulidasi internal untuk menyiapkan kinerja mesin partai jelang 2024,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Harapan Pj Wali Kota Madiun setelah 30 Anggota DPRD Dilantik

Memperoleh 6 kursi juga menjadi target PSI. Menurut Ketua DPD PSI Kota Madiun, F Bagus Panuntun, target itu dapat diraih dengan cara turun secara masif ke masyarakat. Selain itu, pemilih milenial juga menjadi target utamanya.

Cilegon dalam

“6 kursi tentunya menjadi target mengingat pemilih muda nanti sangat banyak. Tentunya dengan bekerja politik dan turun ke masyarakat secara masif,” katanya.

Target tidak terlalu muluk-muluk dikatakan Ketua DPC PKB Kota Madiun, Ngedi Trisno Yhusianto. Dalam wawancara itu, Abah Ngedi-sapaan akrabnya- mematok maksimal 5 kursi legeslatif. Pasalnya, target ini didasari atas pemetaan dan surfei yang sudah dilakukan oleh konsultan politiknya.

“Target minimal 4 kursi dan maksimal 5 kursi. Target ini berdasarkan hitungan dan pemetaan dari konsultan kita. Kemungkinan bisa bertambah itu kalau saya menemukan caleg yang benar-benar petarung dan memiliki logistik yang mumpuni,” katanya.

Ketua DPD NasDem Kota Madiun, Amanto hanya mentarget 4 kursi dari masing-masing dapil. Patokan kecil ini dimungkinkan karena NasDem selama dua periode terakhir hanya memperoleh kursi yang minim.

“Untuk Kota Madiun kita target 4 kursi. Jadi masing-masing dapil memperoleh 1 kursi,” katanya melalui pesan singkat Whatsapp.

Sama halnya dikatakan Ketua DPD PKS Kota Madiun, Edi Sudarno. Ia telah mematok minimal 1 kursi disetiap dapil. Target ini didasari atas potensi kader dan struktur yang diklaim cukup mumpuni.

“Masing-masing dapil 1 kursi, itu minimal. Dapil, paling realistis itu di Kartoharjo. Apalagi potensi kader dan struktur lumayan,” terangnya.

Cita-cita besar justru dikatakan Ketua DPD PAN Kota Madiun, Subiyantara. Meski periode ini hanya memiliki 1 kursi, namun ia optimis dapat meraup 6 kursi di pileg mendatang. Kepercayaan dirinya ini, didasari atas hasil konsulidasi internal sampai dengan tingkat ranting yang telah dilakukannya.

Baca Juga: 30 Anggota DPRD Kota Madiun Resmi Dilantik, Ini Daftarnya

“Kita juga sudah merapatkan barisan untuk kader dan simpatisan PAN. Target PAN di Pileg 2024 bisa membentuk fraksi sendiri di DPRD Kota Madiun. Itu artinya 6 kursi,” katanya.

Sementara, Sekertaris DPD Golkar Kota Madiun, Bagus Rizki Dinarwan mengaku, jika saat ini partainya hanya memiliki 2 kursi DPRD, maka pileg kedepan ia akan berupaya menaikkan kursi. Minimal, memiliki keterwakilan di masing-masing dapil.

“Golkar itu yang pasti akan berupaya menaikkan kursi dari 2 menjadi lebih dari 2. Kita realistis saja, kalau kemarin 2 kursi ya nanti minimal masing-masing dapil 1 kursi. Syukur bisa lebih,” katanya.

Ketua DPC PPP Kota Madiun, Sobwan mengaku telah menggerakkan seluruh struktur organisasi, mulai dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR). Bahkan, pihaknya juga telah mengoptimalkan peran badan otonomi (Banom) PPP.

"Selain itu PPP Kota Madiun, berupaya merekrut caleg-caleg yang potensial dalam rangka memenuhi target kursi. Target di Pemilu 2024, 1 Dapil 1 Kursi," katanya.

Sementara, 2024 mendatang terdapat 18 parpol peserta pemilu yang lolos. Yakni PKB, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, Partai Buruh. Kemudian Partai Gelora, PKS, PKN, Hanura, Partai Garuda, PAN, PBB, Demokrat, PSI, Perindo, PPP, dan Partai Ummat.

“Parpol yang sampai saat ini ada 18. Cuma kan ini ada informasinya terkait dengan Partai Prima yang hasil putusan Bawaslu untuk diminta tergugatnya KPU untuk melakukan verifikasi perbaikan kembali. Tetapi ini kita masih belum dapat kebijakannya dari KPU RI,” kata Ketua KPU Kota Madiun, Wisnu Wardhana. adi (habis)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru