Susun Dossier UCCN 2023, Ponorogo Gali Data dari Pelaku Seni Reog

PONOROGO (Realita)- Kabupaten Ponorogo terus melakukan upaya untuk dapat masuk dalam jejaring kota kreatif dunia Unesco (UCCN). 

Usai resmi mendapat rilis resmi format Dossier UCCN tahun 2023 dari Unesco, Pemkab Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) langsung tancap gas, dengan melakukan serangkaian kegiatan pengumpulan data. Salah satunya dengan menggali informasi dari sejumlah pelaku seni Reog Ponorogo. 

Baca Juga: Sidang Reog ICH UNESCO di Ambang Pintu, Pemkab Ponorogo Datangi Kemendikbud

Hal ini terbukti, sejumlah pelaku seni seperti tokoh Jathil, sanggar tari, UMKM, dan pengamat seni Bumi Reog didatangkan Disbudparpora, untuk melengkapi data yang akan dimasukan dalam dokumen Dossier, yang akan diajukan ke UCCN pada Mei 2023 mendatang. 

Kepala Disbudparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi mengatakan, pengumpulan data dan informasi dari pelaku seni Reog dan ekonomi kreatif ini, untuk menunjang penyajian data yang akan dipaparkan di hadapan tim kurasi UCCN. 

" Kami berharap dengan pengumpulan data ini, penyusunan Dossier Ponorogo bisa mendekati presisi sesuai kenginan Unesco. Sehingga memuluskan langkan Ponorogo untuk menjadi jejaring kota kreatif dunia," ujarnya, Rabu (12/04/2023). 

Baca Juga: Viral di Medsos, Reog Ponorogo Diganti Pakai Karpet, Netizen: Jangan Rusak Pakemnya

Sementara itu, kordinator tim asistensi pengajuan UCCN Ponorogo Hamy  Wahjunianto mengungkapan, FGD yang dilakukan selama dua hari itu, untuk mendaptkan data dan informasi langsung pelaku kesenian Reog. Meliputi perkembangan, dan dampak kesenian Reog untuk ekonomi kreatif. 

" Kita kumpulkan, lalu kita input ke dalam Dossier, jadi tidak bisa mengarang harus langsung dari pelakunya. Karena Unesco tidak suka dengan pengisian yang dibesar-besarkan, atau dibuat sebagus mungkin. Harus sesuai kenyataan dan lugas. Jadi kami mengupayakan mendekati presisisi sesuai ketentuan Unesco," jelasnya. 

Baca Juga: Festival Reog Ponorogo Tiga Kali Berturut-berturut Bertahan menjadi KEN

Di tempat yang sama, salah satu pelaku kesenian Reog Ponorogo, Kumalla Ziani Rahmadani mengaku senang dengan masuknya Ponorogo sebagai nominator dalam pengajuan UCCN. Ia berharap Ponorogo dapat lolos menjadi kota kreatif dunia. Sehingga kesenian Reog semakin dikenal dunia, pun dengan Ponorogo. 

" Mudah-mudahan bisa jadi kota kreatif dunia. Sehingga Ponorogo bisa dikenal dunia, baik keseniannya dab ekonomi kreatifnya nya. Hal ini tentu nantinya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif di Bumi Reog tentunya," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru