SIMAN- Misteri kematian ibu hamil Retno Wulandari (28) di kebun tebu Desa Siman, Kepung pada Rabu (29/3) lalu akhirnya terungkap. M. Bisri Mustofa (29) suami korban, ditetapkan sebagai tersangka. Retno diduga menjadi korban kekerasan suaminya sendiri. Bisri diduga sengaja meninggalkan istrinya di kebun tebu usai dia terjatuh dari motor dan diklaim dalam kondisi “pingsan”.
Baca Juga: Cemburu, Pria Ini Bacok Istri dan Mertua Sendiri
Terungkapnya kasus tersebut karena keterangan beberapa saksi. Salah satunya ibu kos Retno membenarkan kedatangan Bisri ke kamar kos yang dikelolanya pada Selasa (28/3) lalu. Dia langsung meminta kunci kamar dan mengambil beberapa barang Retno yang ada di dalam kamar.
Hal senada juga dibenarkan oleh Wil (43), kerabat Retno. Sesuai penuturan sang ibu kos yang datang melayat. Bisri yang meminta kunci kamar sempat ditanya kenapa tidak meminta kepada Retno. Dia menjawab kalau Retno minggat. Sembari menyebut Retno meninggalkan tempat kos sejak Minggu (26/3) dan baru ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
Lebih jauh Wil menjelaskan, di mata keluarga Retno, Bisri adalah suami yang jahat. Dia sering marah-marah hingga melakukan kekerasan kepada Retno hingga badannya lebam-lebam. Meski demikian, Retno yang kepribadiannya tertutup, tidak pernah membeberkan hal tersebut.
Keluarga yang geram sempat meminta agar Retno bercerai dengan Bisri. Tetapi, dia tidak bersedia. Wil menjelaskan, sebelum kejadian nahas itu, Retno sempat pulang ke rumah empat bulan silam.
"Saat itu tidak bilang kalau hamil dan tidak kelihatan kalau hamil,” urainya kaget saat mengetahui adiknya meninggal dalam kondisi melahirkan bayi perempuan.
Untuk diketahui, selain bayi perempuan yang didapati meninggal bersama Retno, perempuan bertubuh kurus itu sudah memiliki dua anak. Anak sulungnya yang sekarang duduk di bangku TK berjenis kelamin perempuan dirawat oleh kakaknya. Kemudian, anak keduanya yang laki-laki diadopsi oleh orang Malang.
Identitas Retno diketahui pada Sabtu (1/4) lalu. Jenazahnya dikenali dari struktur gigi taring, baju, dan bekas operasi caesar di perutnya.
Mereka mengenal Retno Wulandari sebagai wanita yang gigih. Bekerja keras demi menghidupi anak-anaknya. Dalam unggahan Facebook milik Retno "Ati Ambyar" terlihat jelas kegigihannya dalam berusaha mencari nafkah. Karena itu, mereka berharap pelaku pembunuhan dihukum setimpal.
Di keluarga, Retno adalah bungsu dari lima bersaudara. Selama hidupnya, dia dikenal pribadi yang tertutup dan sedikit keras kepala. Tak pernah membagi masalah pribadi atau rumah tangganya ke saudara maupun kerabat. Karena prinsipnya, menurut Sri (43) sang kakak, Retno memang tak ingin merepotkan orang lain. Sekalipun itu keluarganya sendiri.
Sebelum meninggal misalnya, Retno rela berjualan batagor dan membantu membuat bakpau tetangganya. Karena dia harus menghidupi anak-anaknya setelah pisah rumah dengan suaminya, Bisri Mustofa.
Di depan penyidik Polres Kediri Bisri yang telah ditetapkan tersangka mengungkapkan kekesalannya. Ia mengaku marah karena istrinya menjajakan diri meski dalam kondisi hamil.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (26/3/2023) sekitar pukul 18.30 WIB setelah pelaku menjemput korban. Petang itu, pelaku menjemput korban di rumah kosnya di Jl Flamboyan Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri. Korban meminta pelaku mengantarnya menemui seseorang.
Bisri menyebut open BO (Booking out), yakni istilah prostitusi untuk perempuan panggilan. Kecurigaan itu muncul setelah mendapati adanya percakapan mesra di HP istrinya.
“Tersangka curiga kalau korban ini mau menjalankan hubungan dengan laki-laki lain atau (mohon maaf) open BO,” ujar Kanit Pidum Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan kepada wartawan Jumat (7/4/2023).
Alasan curiga open BO itu yang memicu cek-cok. Dalam perjalanan itu, keduanya terlibat pertengkaran sengit. Tersangka mengaku sakit hati dengan korban karena korban diketahui punya hubungan dengan banyak laki-laki.
Pelaku sebelumnya juga sudah menasihati korban untuk tidak menjalin hubungan dengan laki-laki lain, tetapi menurut pelaku nasihatnya tak dihiraukan korban.
Dalam perjalanan arah perempatan Tulungrejo ke timur ini tersangka dan korban cekcok, bertengkar. Sampai di pertigaan jalan raya Semanding ke selatan tersangka memacu motornya hingga kecepatan tinggi.
Saat itu, korban yang sambil membawa HP berpegangan ke tubuh suaminya, tetapi tangan korban ditampel oleh suaminya hingga HP korban terjatuh. Setelah itu korban juga ikut terjatuh.
Retno terjatuh dengan posisi telentang tanpa mengenakan helm hingga tidak sadarkan diri. Tersangka menghentikan motor lalu membopong korban dinaikkan lagi ke atas sepeda motor.
Bukannya membawa istrinya ke fasilitas kesehatan, Bisri diduga memperlakukan istrinya seolah masih dalam kondisi sadar. Perempuan yang tengah hamil sekitar 5-6 bulan itu kembali dipakaikan helm yang sebelumnya dia pakai. Selanjutnya, tersangka bertukar jaket dengan korban, lalu ujung jeket yang dipakai korban diikatkan ke tubuh tersangka.
Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Brumbung, Kepung. Namun, sebelum tiba di pasar korban terjatuh lagi dan dinaikkan lagi ke atas sepeda motor oleh tersangka.
Tersangka melanjutkan perjalanan lagi hingga belok dan masuk ke area perkebunan tebu Dusun Pluncing sekitar pukul 21.30 WIB. Kemudian tersangka berhenti dan membuang tubuh korban dengan cara digendong di pundak setelah diturunkan dari motor. Sempat dilihat sekitar 10 menit untuk memastikan istrinya sudah tewas, setelah itu ditinggal.
Diduga, saat itu korban sudah dalam kondisi meregang nyawa. Berdasarkan hasil otopsi RS Bhayangkara Kediri, korban diketahui mengalami luka pada kepalanya. Ini diduga akibat benturan keras saat korban terjatuh dari motor
Menurut Dandy, pelaku juga mengungkapkan perilaku istrinya yang biasa membuka jasa open BO sebelum menikah dengannya. Perilaku itu, kata pelaku tidak berhenti meski kondisinya tengah hamil.tri
Baca Juga: Diduga Terbakar Api Cemburu, Suami Bakar Istri di Tangerang
Editor : Redaksi