KEDIRI (Realita)- Menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, ada ada saja yang dilakukan Kepala Sekolah SMPN 6 Kota Kediri. Pasalnya, sekolah tersebut membuat edaran iuran qurban ke siswa.
Iuran qurban ini bahkan sudah berjalan beberapa tahun lalu. Polemik ini muncul sejak surat edaran iuran qurban kembali beredar dua hari kemarin, Selasa (6/6/2023).
Baca Juga: Pembagian Daging Kurban di MAJT Gunakan Pembungkus Ramah Lingkungan
Iuran qurban tersebut ditengarai sudah memberatkan wali murid. Ada beberapa wali murid mengeluh karena pihak sekolah sudah menentukan besaran minimal iuran qurban.
“Yang kami sayangkan iuran ini wajib minimal menyumbang Rp 45 ribu per siswa,” ujar Rossi salah satu wali murid.
Tak sampai disitu, dalam surat edaran yang ditanda tangani Kepala Sekolah SMPN 6 Kota Kediri, pada lampiran berikutnya juga bertuliskan permintaan sedekah pada siswa yang nominalnya tidak ditentukan.
“Iuran seperti ini bahkan sudah berjalan dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Baca Juga: Wali Kota Eri Serahkan Puluhan Hewan Kurban ke RPH Surabaya untuk Warga
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 6 Kota Kediri, Sri Rejeki menjelaskan, pihaknya meminta maaf kepada wali murid jika sudah membuat surat edaran iuran qurban ke siswa.
Menyikapi polemik tersebut ia langsung membuat surat pembatalan terkait surat edaran iuran qurban.
“Kami mewakili pihak sekolah memohon maaf. Karena memang kemarin saya tidak membaca detil isi surat tersebut. Dari kejadian ini saya pribadi langsung membuat surat edaran dengan perihal pembatalan surat edaran iuran qurban,” tegasnya.
Baca Juga: Salat Iduladha 1445 H di Taman Surya, Wali Kota Eri: Momentum Tingkatkan Jiwa Sosial
Lanjut Sri, kedepan dipastikan tidak ada lagi surat edaran berupa iuran iuran yang bisa memberatkan siswa. Menurutnya, iuran qurban kemarin sebenarnya sesuai arahan guru agama yang bermaksud mengajak siswa untuk melatih berqurban.
“Sebenarnya kemarin itu murni hanya untuk mengajarkan siswa dalam berkurban. Itu saja tanpa ada niat lain,” imbuhnya. Dc
Editor : Redaksi