PONOROGO (Realita)- Kasus 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Ponorogo yang tak kebagian murid baru dalam tahun ajaran 2023-2024 ini, mengundang perhatian Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Orang nomor satu di Bumi Reog itu mengatakan, munculnya sepinya murid baru di SD Negeri akibat penurunan pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Ponorogo, tak hanya itu, hal ini akibat dampak dari persaingan sekolah favorit yang membuat orang tua cenderung mengarahkan anaknya kepada sekolah-sekolah tersebut.
Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog
" Ini memang kemajuan jaman. Artinya angka kelahiran turun, banyaknya sekolah-sekolah berkualitas," ujarnya saat menghadiri HUT ke 20 SMAN 1 Sampung, Selasa (25/07/2023).
Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Sugiri meminta, sekolah negeri untuk bernenah diri untuk menuju sekolah berkualitas. Ia pun menekankan, sekolah-sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo ini, untuk melaksanakan program pendidikan berbasis kegamaan dan budaya, serta membangun hubungan emosional dengan murid dan orang tua murid, agar dapat menumbuhkan suasana sekolah yang nyaman bagi peserta didik.
" Jadi sekarang harus ada ngajinya, ada seni budayanya. Kemudian ada spirit parenting yang dibangun antara guru dan murid, harus seperti friendly. Tidak seperti jaman dulu Murid dimarahi Guru. Sekarang harus lebih bersahabat. Maka itu keren," tekannya.
Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Diketahui sebelumnya, sedikitnya ada 5 SD negeri di kabupaten Ponorogo yang tidak kebagian murid dalam tahun ajaran baru ini. Antara lain, SDN 3 Babadan, SDN Jalen, SDN 2 Munggu, SDN 1 Duri, SDN 2 Tegalombo. Bahkan, kendati telah menggratiskan seragam, dan transport kepada calon wali murid, namun hingga batas akhir pendaftaran siswa baru, 5 sekolah ini tidak kunjung mendapatkan murid. znl
Editor : Redaksi