Dilaporkan Polisi, Akun Instagram Oklin Fia Hilang

JAKARTA - Selebgram Oklin Fia sampai saat ini belum muncul setelah konten jilat es krimnya menuai hujatan. Sosoknya seperti menghilang tanpa kabar.

Setelah mengunggah konten jilat es krim, Oklin Fia dihujat dianggap menodai agama. Oklin Fia adalah selebgram berhijab yang penampilannya dinilai masih terlalu seksi.

Baca Juga: MUI Dukung Polisi Periksa Selebgram Oklin Fia

Gara-gara konten itu, sudah ada dua laporan polisi terhadap dirinya.

Laporan pertama dilayangkan oleh Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) di Polres Jakarta Pusat pada Senin, 14 Agustus 2023. Oklin Fia dilaporkan dengan tuduhan melanggar kesusilaan dan penodaan agama.

Pada Rabu, 16 Agustus 2023 Umi Pipik bersama Marissya Icha melaporkan Oklin Fia ke Bareskrim Polri. Oklin Fia dilaporkan dengan Pasal 27 ayat (1) UU ITE serta Pasal 4, Pasal 8 dan 10 UU Pornografi.

Sampai saat ini belum ada tanggapan dari Oklin Fia soal adanya dua laporan tersebut. Setelah menuai hujatan gara-gara konten jilat es krim, akun Instagram Oklin Fia menghilang.

Baca Juga: Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia juga Polisikan Selebgram Oklin Fia

Ketika mencari akun Instagram @oklinfia tertulis, "Sorry, this page isn't available. The link you followed may be broken, or the page may have been removed." Kini justru bermunculan akun-akun yang memakai nama selebgram itu.

Tindakan Umi Pipik membuat laporan polisi mencuri perhatian. Umi Pipik punya penjelasan soal alasan dirinya akhirnya membuat laporan.

"Saya sebagai seorang pendakwah, walaupun bukan berarti dengan pakaian saya terus saya lebih baik dari beliau yang bersangkutan. Nggak. Bisa jadi beliau juga lebih baik daripada saya," kata Umi Pipik di Bareskrim, Rabu (16/8/2023) malam.

Baca Juga: Jilat Es Krim Depan Kemaluan Pria, Oklin Fia Dipolisikan Umi Pipik

Umi Pipik juga memikirkan moral anak-anak zaman sekarang yang bisa terpengaruh dengan adanya konten-konten negatif. Apalagi dunia media sosial saat ini sudah sangat luas.

"Anak-anak itu kan 10 atau 20 tahun ke depan mereka yang akan memimpin, bagaimana jika seandainya konten-konten seperti ini bermunculan lagi? Akhirnya moral anak kita. Semua anak-anak kecil pun bisa mengakses social media. Saat mereka men-searching akhirnya keluar itu apakah itu jadi sebuah tuntunan buat mereka?" kata Umi Pipik.

"Kalau mau ber-social media, ber-social media-lah yang baik. Tapi lihatlah apa yang kalian gunakan," tegasnya.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru