DERNA- Korban tewas banjir di pesisir Derna, Libya, melonjak menjadi 11.300 orang per Jumat (15/9/2023).
Bencana yang terjadi akibat jebolnya dua bendungan saat hujan lebat ini semula berjumlah 5.500 orang di kota tersebut dan 170 orang di tempat lainnya.
Baca Juga: Peduli Bencana Banjir Luwu, Mahasiswa Teknik Lingkungan Unhas Titip Donasi ke KKLR Sulsel
Melansir Al-Jazeera, Marie el-Drese, Sekretaris Jenderal Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Libya mengatakan bahwa 10.100 orang lainnya masih dilaporkan hilang.
Wali Kota Derna, Abdel-Moneim al-Ghaithi bahkan memprediksi jumlah korban jiwa bisa bertambah hingga 20.000 orang, mengingat banyaknya kawasan yang tersapu banjir hebat tersebut.
Banjir menggulung permukiman warga di Derna pada Minggu malam (10/9/2023). Seorang warga bersaksi bahwa air naik ke permukaan begitu cepat, hanya dalam hitungan detik. Dia sempat hanyut bersama ibunya pada larut malam sebelum mereka berhasil masuk ke sebuah bangunan kosong.
Dilansir Associated Press, banjir yang menyapu kota di Libya timur disebabkan oleh Badai Mediterania Daniel pada Minggu (10/9) malam. Bencana ini membuat negara di Afrika timur yang sedang dilanda kisruh politik, kian terperosok.
Kota Derna di Libya timur memang yang paling parah terdampak badai dan banjir akibat bendungan jebol.
Saat badai menghantam wilayah itu, warga yang selamat mengaku mendengar ledakan keras ketika dua bendungan di pinggir kota jebol. Air banjir mengalir ke kota, hingga menghancurkan bangunan-bangunan dan menghanyutkan orang-orang ke laut. Di
Baca Juga: Kapolres Nganjuk Terjunkan Bhababinkamtibmas Bantu Warga Terdampak Luapan Sungai Jurang Dandang
Editor : Redaksi