Soeharto Bukan Siapa-Siapa saat Peristiwa G30S/PKI Terjadi

JAKARTA- Presiden Soeharto selama ini diduga menjadi dalang utama dalam peristiwa G30S PKI yang menelan jenderal sebagai korbannya.

Namun, ada saksi hidup yang tidak setuju dengan tuduhan semacam itu kepada Soeharto yang bukan siapa-siapa kala meletusnya G30S PKI.

Baca Juga: Komentar Mahfud soal Komitmen Ketua Kamar TUN MA Bantu Satgas BLBI

Namanya, Profesor Salim Said yang dikenal sebagai pakar sejarah yang sudah hidup di tiga periode yaitu Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi.

Lantaran ada teori lain yang mengatakan bahwa Soeharto tidak dibunuh ketika pasukan Komunis membantai para jenderal 

Ketika menjadi narasumber penting di YouTube RJL 5 – Fajar Aditya, Salim Said menjelaskan sosok Soeharto pada tahun 1965.

“Begini ya Soeharto tidak orang penting waktu itu, nggak penting, jadi waktu wartawan asing datang mereka tanya ‘Soeharto who is that?,” jelasnya,  Senin (2 Oktober 2023).

Menurutnya, karena Kostrad waktu itu tidak punya kekuatan dan hanya merupakan kerangka organisasi yang tak memiliki pasukan.

“Sekarang ini Kostrad itu sangat berkuasa karena punya divisi-divisi, ada di Jakarta, ada di Solo, ada di Malang jadi Panglima Kostrad sekarang itu punya kekuatan besar, dulu nggak ada,” lanjutnya.

Baca Juga: Apresiasi Hakim Agung Yulius, Pansus DPD Siap Bersinergi dengan MA Tuntaskan BLBI

Alasan ini yang membuat sosok Soeharto kala itu tidak dikenal dan mulai muncul ketika banyak orang tidak berani mengambil sikap saat terjadi Gestapu.

Cilegon dalam

Bahkan Jenderal A.H. Nasution memiliki peran yang sangat besar untuk mendukung penuh Soeharto.

Salim Said juga membeberkan ketika Soeharto akan memerangi Belanda di Irian Barat namun tidak jadi karena ada perundingan.

Oleh karena itulah, nama Presiden kedua tersebut waktu itu tidak jadi dikenal atau bahkan tidak sampai menjadi pahlawan Irian Barat.

Baca Juga: Pakar Hukum: MA sudah Dukung, Satgas BLBI mestinya Lebih Galak ke Obligor

Namun, siapa sangka jika Presiden yang pernah berkuasa selama 32 tahun itu pernah ingin berhenti menjadi TNI.

Lantaran gajinya sebagai tentara begitu kecil, dikabarkan Soeharto berkeinginan banting setir menjadi seorang sopir taksi.

Dengan demikian, tuduhan Soeharto sebagai dalang utama dalam peristiwa G30S PKI menurut pakar sejarah Salim Said merupakan hal yang salah.ki

Editor : Redaksi

Berita Terbaru