SURABAYA (Realita) - Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bayu berkapasitas 2 x 1,8 MW resmi beroperasi, suplai energi hijau di Jawa Timur capai 59,15 MW. Pembangkit energi hijau ini terletak di tepian Sungai Binau, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Pengoperasian ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, dan Direktur Utama PT Wahana Energi Sejahtera, Jacob Tedjakusuma, Rabu (4/10/2023).
Baca Juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada
General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, mengatakan, pengoperasian PLTM Bayu ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% pada tahun 2025.
"Suplai energi bersih dari PLTM Bayu ini akan memperkuat sistem kelistrikan Jatim hingga 25 tahun mendatang. Semoga dapat beroperasi secara optimal, sesuai dengan kapasitas 2 x 1,8 MW ini estimasi dapat menyuplai 4.000 pelanggan," terang Agus.
Agus menambahkan, jumlah bauran energi terbarukan di Jawa Timur sebesar 59,15 MW tersebut berasal dari PLTA, PLTM, PLTSa, dan PLTS. Sementara untuk kWh produksi EBT mencapai 106.447,60 MWh. Wilayah Jawa Timur sendiri memiliki potensi aliran air yang melimpah untuk dijadikan PLTM.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Energi Hijau, PLN Gandeng Sederet Startup Terkemuka
Selain PLTM, potensi pengembangan EBT di Jawa Timur sebesar 779,9 MW, mulai dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di kawasan Gunung Wilis, Arjuno, Pandan Argopuro, Krucil, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Banyuwangi, Probolinggo, Tuban, PLTS di kepulauan, PLTS & PLTB (Hybrid) di Tuban.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Bersama PLN Tambah 4 Titik SPKLU, Langkah Optimalisasi Kendaraan Listrik
Direktur Utama PT Wahana Energi Sejahtera, Jacob Tedjakusuma selaku pengelola Independent Power Producer (IPP), berharap potensi dari sumber alam ini dapat beroperasi secara optimal mendukung hajat hidup masyarakat.
“Menurut saya (PLTM) ini sangat efisien. Tenaga air di negara kita ini cukup banyak, harus bisa kita optimalkan untuk membantu pembangunan-pembangunan ini. Saya punya angan-angan dari dulu, kenapa Indonesia tidak pakai minihidro? Tapi hari ini angan-angan saya terkabul," ungkap Jacob Tedjakusuma. gan
Editor : Redaksi