PROBOLINGGO - Tragedi jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah yang pecah menewaskan seorang wisatawan menjadi perhatian publik.
Jawa Timur juga memiliki jembatan kaca. Salah satunya yang dibangun cukup megah adalah jembatan kaca Seruni Point di kawasan Bromo, Probolinggo yang segera dibuka pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Insiden Banyumas Bikin Netizen Ngeri Jajaki Jembatan Kaca Bromo yang Diklaim Aman
Dengan adanya insiden di Banyumas itu, banyak yang mempertanyakan soal keamanan Jembatan Kaca Seruni Point.
Berikut ini perbandingan Jembatan Kaca Seruni Point dengan The Geong
1. Lokasi
Jembatan kaca Seruni Point berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), di Dusun Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo. Jembatan ini berada di atas jurang kawasan wisata Seruni Point yang menawarkan pemandangan eksotis pegunungan Bromo.
Sementara itu, jembatan kaca The Geong berada di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, di lereng Gunung Slamet. Tidak hanya jembatan kaca, The Geong juga menawarkan wahana ATV, seluncuran warna-warni, playground, flying fox, paint ball, camping ground, outbond, dan sebagainya.
2. Ketinggian
Konstruksi jembatan kaca Seruni Point Bromo di Dusun Cemorolawang menggunakan tiang bor bertulang. Jembatan ini dibangun di atas jurang dengan ketinggian mencapai 80 meter. Siapa pun yang lewat bisa mendapatkan pemandangan ketinggian yang lengkap dan eksotis.
Jembatan kaca The Geong yang berada di kawasan Hutan Pinus dibangun di atas ketinggian 15 meter. Tanah di bawah jembatan kaca ini berlapis rumput tipis. Sedangkan konstruksi bangunan jembatan itu masih diteliti ulang setelah terjadinya insiden pecah menewaskan 1 wisatawan.
3. Ketebalan Kaca
Tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas turun tangan memeriksa jenis kaca yang dipakai jembatan kaca di wisata The Geong Limpakuwus. Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan Imam Wibowo memastikan jenis kaca yang dipakai adalah kaca tempered.
Imam mengatakan bahwa timnya juga sudah mengukur ketebalan kaca yang dipakai. "Ini ketebalannya 12 milimeter. Kami akan ukur ketebalan secara detail. Tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," ujarnya dilansir dari detikJateng.
Sementara itu, soal kaca yang dipakai jembatan kaca Seruni Point, Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Heri Wahyudi memastikan aman karena memakai kaca berlapis atau laminated tempered glass setebal 25,55 milimeter atau 2,5 cm.
Bukan hanya 1 lapis, Heri mengklaim bahwa jembatan kaca Seruni Point menggunakan 2 lapis kaca itu sehingga ketebalannya mencapai 5 cm. "Dari Kementerian PUPR sudah melakukan uji kelayakan, selain kaca berlapis struktur jembatan dilengkapi double protection steel," ujarnya.
Secara umum, Heri menegaskan bahwa jembatan kaca Bromo sangat jauh berbeda dengan jembatan kaca di Banyumas. Perbedaan yang paling mencolok adalah ketebalan lantai kaca. Di Seruni Point, jembatan kaca itu diklaim bisa menampung hingga 100 orang sekaligus.
"Kalau di jembatan kaca Bromo bisa menampung 100 orang atau 9 ton. Nanti kami akan terapkan SOP-nya dan terlebih lagi peresmiannya akan dilakukan di akhir tahun. Semoga dengan ini bisa membawa nama Probolinggo, khususnya sektor wisata lebih harum," tukasnya.
Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, mengakibatkan satu wisatawan tewas. Setelah insiden itu, tidak hanya jembatan kaca The Geong yang ditutup, tapi juga jembatan kaca lain di Banyumas.ik
Editor : Redaksi