GAZA- Pasukan Israel melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza, Palestina, sejak 3 pekan terakhir. Namun hingga saat ini belum mendapat hasil signifikan dari serangan tersebut.
Lembaga think tank Amerika Serikat Institute for the Study of War (ISW) menyatakan, para pejuang Hamas menggunakan taktik hit and run atau semacam perang gerilya dalam melawan Israel di pinggiran Kota Gaza. Teknik ini terbilang efektif dan efisien lantaran tak membutuhkan banyak personel, menyerang konvoi pasukan termasuk kendaraan lapis baja secara sporadis kemudian menghilang.
Baca Juga: Pejuang Palestina Tak Menyerah Lawan Israel
Dengan taktik ini, Hamas, yang sudah mengenali betul seluk beluk medan pertempuran lebih unggul. Konvoi-konvoi kendaraan lapis baja termasuk personel hanya menjadi sasaran empuk tembakan roket, artileri, maupun senapan-senapan penembak jitu. Belum lagi, terowongan-terowongan di pinggiran kota yang membuat pergerakan para pejuang Hamas menjadi lebih leluasa.
ISW mengungkap, Hamas kemungkinan memfokuskan kekuatan militernya untuk menjaga pusat-pusat kota.
Menurut lembaga think tank yang berbasis di Washington DC tersebut, serangan terhadap pasukan Israel di utara Kota Gaza menggunakan selaras dan konsisten dengan rencana Hamas untuk melakukan perang panjang serta memaksa Israel melakukan gencatan senjata.
Baca Juga: Mesir dan Qatar malah Ancam Hamas
Disebutkan, serangan Hamas belum menggunakan senjata-senjata tercanggih maupun taktik perang kota yang kompleks.
“Hamas belum menggunakan sistem dan taktik yang lebih kompleks atau canggih, seperti alat peledak buatan, alat penetrator yang didesain eksplosif, rudal anti-tank canggih, atau alat peledak buatan yang lebih besar dan lebih kompleks yang ditanam di jalan,” bunyi pernyataan ISW, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera, Kamis (9/11/2023).
Ini menunjukkan, Hamas lebih mempertimbangkan upaya utama di Kota Gaza dibandingkan Jalur Gaza bagian utara.
Baca Juga: Bombardir Israel, Iran: Ini Urusan Kami dengan Penjahat, AS Tak Usah Ikut Campur
Militer Israel mengungkap, hingga Rabu kemarin, 31 tentaranya tewas serta sedikitnya 260 lainnya luka dalam pertempuran di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Meski demikian militer sudah mengumumkan ada lagi tentaranya yang tewas dalam pertempuran hari ini.
Para pejuang Palestina di Gaza mengungkap, jumlah sebenarnya tentara Israel yang tewas jauh lebih banyak daripada laporan resmi. Belum lagi kendaraan-kendaraan lapis baja, termasuk tank, yang hancur akibat serangan roket anti-tank.new
Editor : Redaksi