Keseleo Lidah, Gibran Sarankan Ibu Hamil Konsumsi Asam Sulfat

JAKARTA - Asam sulfat tengah jadi topik yang ramai dibahas oleh netizen. Pemicunya setelah calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka salah menyebutkan asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

Padahal, asam sulfat adalah zat yang sangat berbahaya dan berbeda dengan asam folat, yang memang bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil dan janin.

Baca Juga: Kader Demokrat Jatim: Prabowo Paham Geopolitik dan Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Gibran telah menyampaikan permohonan maaf gegara keselo lidah menyebut asam sulfat yang seharusnya asam folat untuk ibu hamil mencengah stunting.

"Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran dikutip dari detik.

Gibran mengatakan seharusnya dirinya mengucapkan asam folat bukan asam sulfat. Dia kembali meminta maaf dan memohon koreksi terkait pengucapan tersebut.

"Asam folat, sorry sorry ya, maaf, mohon dikoreksi," ujarnya.

Asam sulfat dan asam folat adalah dua zat yang memiliki nama yang mirip. Tetapi masing-masing memiliki sifat, fungsi, dan kegunaan yang sangat berbeda.

Asam sulfat adalah asam mineral (zat anorganik) yang sangat kuat. Zat ini larut di dalam air dengan semua perbandingan. Asam sulfat memiliki rumus kimia H2SO4, dan memiliki massa molar sebesar 98,08 g/mol. Asam sulfat berpenampilan seperti cairan higroskopis, berminyak, tak berwarna, dan tak berbau. Asam sulfat juga sering disebut sebagai minyak vitriol.

Asam sulfat memiliki banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan sebesar USD8 juta. Kegunaan utamanya antara lain adalah untuk pembuatan pupuk, kilang minyak, serabut buatan, bahan kimia industri, plastik, farmasi, baterai, dan bahan ledak.

Baca Juga: Di Tengah Hujan Kritikan, Prabowo-Gibran Konsisten Bagikan Susu dan Makanan Gratis

Asam sulfat juga terbentuk secara alami di bumi dan di luar angkasa. Asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air. Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur.

Asam sulfat juga terbentuk melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Di luar angkasa, asam sulfat diproduksi di atmosfer bagian atas Venus dari karbon dioksida, sulfur dioksida, dan uap air secara fotokimia oleh cahaya Matahari.

Asam sulfat sangat korosif dan dapat menyebabkan luka bakar kulit, mata, dan saluran pernapasan jika terkena. Asam sulfat juga dapat merusak logam, kain, dan bahan organik lainnya. Oleh karena itu, asam sulfat harus ditangani dengan hati-hati dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.

Asam sulfat tidak boleh dicampur dengan air secara langsung, karena reaksi hidrasi asam sulfat sangat eksotermik dan dapat menyebabkan ledakan. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam.

Baca Juga: Gibran Absen Debat Cawapres Nanti Malam, Kubu Ganjar: Takut Ditanya Soal Asal Sulfat

Sementara Asam folat adalah zat organik yang memiliki rumus kimia C19H19N7O6. Zat ini termasuk dalam kelompok vitamin B yang larut dalam air dan biasanya ditemukan dalam makanan seperti kacang kering, kacang polong, lentil, jeruk, produk gandum, hati, asparagus, bit, brokoli, kecambah, atau bayam.

Asam folat dapat membantu tubuh memproduksi dan memelihara sel-sel baru dan juga membantu mencegah perubahan pada DNA yang dapat menyebabkan kanker. Asam folat juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kemampuan berpikir, menurunkan gejala depresi, menurunkan tekanan darah, mencegah gangguan kehamilan, dan menjaga kesehatan jantung.

Asam folat sering digunakan sebagai suplemen untuk mengobati defisiensi asam folat dan beberapa jenis anemia (kekurangan sel darah merah) yang disebabkan oleh defisiensi asam folat. Asam folat juga direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin, seperti spina bifida dan anensefali.

Dosis asam folat yang dianjurkan tergantung pada tujuan penggunaannya, mulai dari 5 mg setiap hari untuk pencegahan cacat tabung saraf pada kehamilan, hingga 1 mg setiap hari untuk anemia megaloblastik defisiensi folat. Asam folat dapat diminum dengan atau tanpa makanan, tetapi sebaiknya pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga efektivitasnya.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru