SURABAYA (Realita)- Duet Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah satu-satunya kandidat yang bisa meneruskan program kerja Joko Widodo.
Selain itu, keduanya dianggap sosok visioner dan punya program yang benar-benar pro rakyat kecil.
Baca Juga: Anthony Budiawan: Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden
“Pemimpin yang harus dipilih adalah yang punya visooner dan bisa melanjutkan orogram-program yang sudah baik dan itu ada pada sosok Prabowo-Gibran,” kata anggota Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto ketika dikonfirmasi, kemarin.
Menurut dia, selain mampu menerjemahkan dan melanjutkan program Jokowi, duet Prabowo-Gibran dianggap perpaduan yang pas dalam kepemimpinan di Indonesia.
Prabowo dianggap punya pemahaman yang baik tentang geopolitik dan punya jaringan internasional yang kuat. Sedangkan, Gibran dianggap sosok milenial yang dianggap memahami pemikiran anak muda.
Baca Juga: Ngaku Bawahan Prabowo, Puluhan Korban Dugaan Penipuan Gruduk Polres Madiun Kota
“Pemimpin yang tepat yang bisa bicara geopolitik asia tengara, internasional dan kita paham posisinya dimana. Karena ada tarikan kepentingan blok besar yakni AS dan Rusia. Disamping itu ada blok ekonomi kuat yakni China,” tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya itu.
Kader senior DPD Demokrat Jatim itu optimis, kalau Prabowo terpilih akan menguatkan bargaining Indonesia di dunia internasional. Menurut dia, Prabowo sangat memahami geopoitik, sehingga kebijakannya tidak akan terombang-ambing dua blok besar yang sedang berbenturan kepentingan.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Pria yang dipanggil Gusdon itu berharap perdebatan sesi kedua nantinya harus berbicara tentang visi misi dan tidak menyerang pribadi kandidat. Pasalnya, jika masing-masing kandidat saling menyerang pribadi tidak akan berdampak positif bagi sistem demokrasi di Indonesia.
“Saya melihat ada sesuau yang pas buat saya pada debat kecenderungan pribadi padahal sesuai dengan historis dan koridor hukum. Padahal perdebatan berbicara visi misi dan berdimensi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.prs
Editor : Redaksi