LAMONGAN (Realita) - Sebanyak 3 Partai Politik (Parpol) menengah/ atas di Daerah Pemilihan Lamongan-Gresik (Dapil X), diprediksi mengalami kenaikan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang. Sedangkan 2 lainnya mengalami penurunan.
Hal itu disampaikan Peneliti Utama PSDK Unisda, Ahmad Sholikin, saat rilis hasil Survey Partai Politik, Caleg DPR-RI, DPRD Provinsi Jawa Timur dan Netralitas Aparatur Negara di Dapil Lamongan - Gresik, yang dilaksanakan oleh Universitas Darul Ulum (Unisda), Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PSDK) Unisda Lamongan, dan Pusat Studi dan Pengembangan Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) di sebuah rumah makan di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sukomulyo, Kabupaten Lamongan, Kamis (28/12).
Baca Juga: Pleno Rekapitulasi Pemilu Tingkat Kota Madiun Diwarnai Protes
Pada kesempatan itu, Ahmad Solikin juga menjelaskan elektabilitas tertinggi diperoleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapat dukungan mayoritas warga dan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
"Dari pemilu 2019 sampai sekarang tidak mengalami pergeseran suara dan masih jadi pemenang di dapil X (sepuluh) dari calon DPR RI, " kata Ahmad Solikin usai memaparkan hasil survey siang itu.
Baca Juga: Pleno Kecamatan Sudah Selesai, Anggota DPRD Ini Minta Masyarakat Bersabar
"Mungkin karena basisnya santri, sehingga afiliasinya ke PKB. Seperti yang dikatakan ketua Anshor tadi, bahwa di Lamongan Gresik ini banyak mayoritas organisasi NU, sehingga mempengaruhi suara PKB. Selain itu juga didukung oleh calon-calon (legislatif) nya, " terusnya.
Perolehan tersebut dihitung dari sebanyak 1167 koresponden yang terdiri dari Gresik 46% dan Lamongan 54%. "Selain itu juga ada calon pendatang baru, seperti dari Golkar yang balihonya banyak terpasang di berbagai tempat, sehingga itu juga mempengaruhi elektabilitasnya, " paparnya.
Baca Juga: KPU dan Bawaslu Jombang Dikucuri Dana Hibah Rp 79 Miliar
Tiga nama parpol di Lamongan-Gresik yang diprediksi mengalami kenaikan suara antara lain Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sementara 2 Parpol yang mengalami penurunan yakni Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Meski demikian perubahan elektabilitas (swing voters) masih relatif tinggi disebabkan beberapa alasan yakni waktu pencoblosan yang masih lama, menunggu tawaran program yang ditawarkan dan menunggu fatwa Ulama dan Tokoh Masyarakat. Def
Editor : Redaksi
