BAGHDAD- Dua ledakan menewaskan lebih dari 103 orang pada sebuah upacara di Iran untuk memperingati 3 tahun kematian komandan top Qassem Soleimani, Rabu (3/1). Sementara 211 orang lainnya luka-luka.
Baca Juga: Saluran Bertegangan Tinggi Disentuh, Picu Ledakan dan Bakar Warga Sekitar
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita negara IRNA bahwa dua alat peledak ditanam di sepanjang jalan menuju pemakaman. Namun bom tersebut diledakkan dari jarak jauh.
Video yang disiarkan oleh media pemerintah Iran menunjukkan puluhan mayat berlumuran darah berserakan. Beberapa orang berusaha membantu para peyintas dan yang lainnya bergegas meninggalkan lokasi ledakan.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun peristiwa terjadi sehari setelah drone Israel menyerang Beirut, Lebanon, membuat salah satu petinggi Hamas Saleh Al Arouri tewas, dan dikhawatirkan meningkatkan eskalasi perang seiring kemarahan Lebanon, Hizbullah dan Iran.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk peristiwa itu sebagai "kejahatan keji dan tidak manusiawi". Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas dua pemboman berdarah tersebut.
"Penjahat yang kejam... harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang," kata Khamaei dikutip Reuters.
"Tidak diragukan lagi akan ada tanggapan yang keras," tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menggunakan semua cara internasional untuk mengidentifikasi dan mengadili mereka yang terlibat dalam serangan. Ini pun termasuk para pendukungnya.
Beberapa negara, termasuk Rusia dan Turki, mengutuk serangan tersebut. Sekretaris Jenderal PBB menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.tr
Baca Juga: Wanita Ledakkan Diri di Pasar, 18 Orang Tewas
Editor : Redaksi