JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara terkait persiapan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dalam debat ketiga Pilpres 2024.
Hasto pun menyampaikan perbedaan antara Ganjar dengan Prabowo Subianto, yang juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) soal belanja alat utama sistem senjata (Alutsista).
Baca Juga: Jokowi dan Gibran Digosipkan Pimpin Golkar, Hasto: Biasanya Belakangan Jadi Kenyataan
Awalnya, Hasto mengatakan Ganjar telah menyiapkan materi seputar geopolitik, keamanan dan pertahanan. Menurut Hasto, Ganjar telah berpengalaman baik itu di DPR maupun sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
"Terkait dengan persiapan debat, kami percaya bahwa Pak Ganjar lahir dari proses kaderisasi dan dua periode menjadi anggota DPR RI serta dua periode menjadi gubernur, telah menyiapkan materi-materi terkait dengan geopolitik, keamanan, pertahanan dan hubungan luar negeri dengan sebaik-baiknya," kata Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024).
Hasto menyebut ada dua perbedaan kontras antara Ganjar dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Menurutnya, Ganjar mengedepankan kemampuan anak bangsa dalam belanja alutsista, sementara Prabowo memilih menambah hutang sebesar Rp 386 triliun.
"Memang ada contrasting antara Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Misalnya dalam pengadaan alutsista, Pak Ganjar Pranowo lebih nengedepankan kemampuan anak-anak bangsa untuk menguasai ilmu pengetahuan, research dan inovasi dan mengembangkan konsepsi pertahanan negara yang menjadikan rakyat sebagi kekuatan terpenting sehingga industri pertahanan akan dibangun dengan memaksimalkan kemandirian dari seluruh kemampuan anak-anak bangsa, khususnya anak-anak muda untuk menguasai teknologi masa depan yang berkaitan dengan pertahanan," tutur Hasto.
"Sementara Pak Prabowo di tengah persoalan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, lebih memilih untuk menambah pinjaman luar negeri sebesar Rp 386 triliun rupiah untuk beli alutsista," imbuhnya.
Baca Juga: PDIP Belum Umumkan Cagub DKI, Hasto: Ada yang Mau Ngatur-Ngatur
Dia mengatakan Ganjar berdikari dari anak bangsa untuk pengadaan alutsista. Dia menyebut Prabowo membeli dengan hutang luar negeri
"Dan ini kalau Pak Ganjar untuk alutsista berdikari dari anak-anak bangsa, kalau Pak Prabowo membeli dengan hutang luar negeri. Itu yang membedakan," ucapnya.
Hasto mengatakan Ganjar mendorong keterlibatan prajurit TNI agar dapat menggunakan alutsista dalam berbagai persoalan menjaga perdamaian dunia. Dia menyebut Prabowo justru memilih membeli alutsista bekas.
Baca Juga: KPK Panggil Hasto lagi, Kali Ini Kasus Korupsi di PPK Ditjen Perkeretaapian
"Kalau Pak Ganjar akan mendorong karena rasa cintanya kepada prajurit-prajurit TNI agar dapat menggunakan alutsista yang mutakhir sebagaimana dilakukan pada masa Bung Karno dengan cara pandang geopolitik, dengan melibatkan Indonesia di dalam berbagai persoalan-persoalan menjaga perdamaian dunia, Pak Prabowo dengan membeli alutsista bekas," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan Prabowo juga mementingkan teman-temannya dengan membentuk teknologi militer. Sementara Ganjar, kata Hasto, melihat aspek geografis dalam konsep pertahanan.
"Kemudian kalau Pak Ganjar Pranowo, konsep pertahanan itu dalam cara pandang geopolitik, dengan melihat aspek-aspek geografis, kalau Pak Prabowo lebih mementingkan kepada teman-temannya dengan membentuk teknologi militer Indonesia. Itu kontradiksi-kontradiksi pokok," ujarnya.ik
Editor : Redaksi