Ibu Kota Papua Nugini Rusuh, 15 Orang Tewas

PORT MORESBY- Pada Rabu (10/01), Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby dan di satu kota lainnya.

Lebih dari 1.000 pasukan dalam kondisi siap siaga "untuk dikerahkan kapan saja jika diperlukan", ujar Perdana Menteri James Marape pada Kamis (11/01).

Sejumlah bangunan toko dan mobil dibakar, serta tempat pusat perbelanjaan dijarah, menyusul ketegangan yang meluas karena kenaikan biaya dan tingginya pengangguran.
Delapan orang tewas dalam kerusuhan di ibu kota Port Moresby, sementara tujuh orang lainnya tewas di Kota Lae, di utara negara itu, demikian laporan ABC, mengutip informasi terkini dari polisi.

Tingkat kekerasan yang terjadi di Kota Lae - kota terbesar kedua di Papua Nugini, belum jelas diketahui.
Aksi itu terjadi pada Rabu (10/01) setelah ratusan orang turun ke jalan, termasuk polisi dan pegawai negeri, memprotes pemotongan gaji.

Walaupun para pejabat terkait menjelaskan bahwa pemotongan gaji itu akibat kesalahan administratif, aksi itu kemudian merubah menjadi kerusuhan.
Tayangan TV memperlihatkan ribuan orang berada di jalan-jalan ibu kota Port Moresby, dan banyak di antara mereka membawa barang-barang yang tampaknya dijarah ketika asap hitam mengepul di atas kota.
Perdana Menteri (PM) Papua Nugini, James Marape mengatakan dalam jumpa pers pada Kamis (11/01) bahwa ketegangan di ibu kota "telah mereda", dan kehadiran aparat polisi tambahan sudah dikerahkan untuk menjaga ketertiban.

“Aparat polisi tidak bekerja [karena melakukan aksi pemogokan] kemarin di kota ini dan orang-orang melakukan pelanggaran hukum,” katanya dalam konferensi pers pada Kamis.

Baca Juga: Liga Meksiko Rusuh, 17 Orang Tewas

 

Baca Juga: Albret dan Ramot Tewas Dihujani Panah Dalam Kerusuhan Wamena Akibat Isu Penculikan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru