PONOROGO (Realita)- Terungkapnya kasus bullying (perundungan) yang dialami siswi kelas 3 SDN 2 Selur Kecamatan Ngrayun oleh temannya sendiri. Membuat pihak sekolah angkat suara, baghkan mengaku kecolongan terkait kasus tersebut.
Kepala Sekolah SDN 2 Selur Barni mengatakan, aksi perundungan terhadap salah satu sisiwi kelas III yang terjadi saat istirahat itu lolos dari pengawasan pihak sekolah. Pasalnya jumlah siswa yang banyak dengan sedikitnya tenaga pendidik disana, membuat pengawasan terhadap anak tidak maksimal.
Baca Juga: Viral, Gerombolan Remaja hingga Memukuli Teman di Perkuburan
“ Karena anak di sekolah kita itu banyak, jadi tidak bisa mengawasi satu-persatu. Apalagi kejadian itu terjadi di dalam kelas dan saat istirahat,” ujarnya, Jumat (23/02/2024).
Barni mengaku, untuk mencipatakan rasa aman bagi korban, yang saat ini telah bersekolah kembali. Pihaknya memasang kamera pengintai di dalam kelas, sehingga bila para pelaku kembali melakukan perundungan terjadap korban guru bisa bertindak cepat.
“ Sudah dipantau terus. Jadi saya minta direkam agar, bila terjadi lagi guru bisa tahu,” akunya.
Baca Juga: Kasus Bullying di Sekayu yang Viral, Berujung Mediasi
Pihaknya menambahkan, untuk memulihkan kondisi mental korban pasca bullying, sekolah berencana akan membawa korban ke psikiter.
“ Rencana begitu, tapi kita lihat beberapa hari dulu. Soalnya, saat ini anak terlihat stabil mentalnya kalau ditanyai guru,” tambahnya.
Barni mengungkapkan, korban merupakan anak yang pintar di kelas namun pendiam, sedangkan pelaku bullying adalah tetangga dan saudaranya sendiri. Dalam kesehariannya, korban kerap disuruh-suruh oleh para pelaku untuk membelikan jajan saat sekolah, akibat badannya yang kecil, korban tak berani menolak.
Baca Juga: Siswa SMP di Tuban Diduga Lakukan Perundungan
“ Anak ini memang pintar di kelasnya. Tapi dia ini pendiam. Sehari-hari dia ini selalu disuruh-suruh, karena badannya yang kecil sendiri dia sering di bully oleh para pelaku ini, seperti disuruh-suruh begitu,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, warga Desa Selur Kecamatan Ngerayun geger. Ini setelah salah satu siswi kelas III SDN 2 Selur menjadi korban bullying yang berujung penganiayaan. Tak hanya disekap oleh 3 samapi 4 pelaku yang juga siswi perempuan teman sekelasnya itu. Tubuh korban juga di siksa dengan lem tembak yang telah dibakar, sehingga disebagian tubuhnya terdapat luka bakar. Tak hanya itu, selain dipukul korban juga diancam akan dibunuh bila memberitahukan kasus ini ke orang tuanya. znl
Editor : Redaksi