JOMBANG - Bulan Ramadan 1445 H tahun 2025 menjadi berkah tersendiri bagi produsen kue kering di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Salah satunya seperti produsen kue kering Athree di Desa Mojokrapak, Kabupaten Jombang. Dalam minggu pertama Ramadan saja, sudah ada pesanan hingga 500 toples kue kering untuk hampers Lebaran.
Baca Juga: Wisata Kampung Kue Surabaya Raup Omzet 15 Juta per Hari
Pemilik toko roti, Aldila Ryzki Aulia mengatakan pesanan kue kering lebaran di awal Ramadan mengalami peningkatan 50 persen dibandingkan tahun lalu. "Sekarang sudah ada pesanan kue kering masuk 500 toples lebih," tuturnya, Minggu (17/3/2024).
Dibandingkan tahun lalu pesanan kue kering yang di terimanya hanya berkisar 200-300 toples. "Kalau tahun lalu ya segitu, 200-300 toples. Tahun ini, baru di awal Ramadan sudah ada pesanan masuk 500 toples lebih. Alhamdulillah," kata perempuan 35 tahun ini.
Untuk produksi kue kering, dijelaskan Aldila ada beberapa varian seperti nastar nanas, nastar durian, cake sagu dan almond.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Kembangkan Potensi Kampung Wisata Kue
"Yang paling banyak diminati para pelanggan biasanya nastar nanas dan nastar durian," tuturnya.
Dua kue kering ini menjadi favorit pelanggan. Lantaran menurut Aldila, ia menggunakan bahan-bahan premium. Seperti penggunaan butter hingga nanas kualitas premium, sedangkan durian digunakan durian lokal Wonosalam.
Untuk menyiasati naiknya sejumlah bahan baku kue kering. Aldila, terpaksa menaikkan harga kue kering lebaran tahun ini.
"Harga per toplesnya itu saya jual mulai Rp 45 ribu. Itu untuk yang 250 gram. Sebelumnya hanya Rp 35 ribu. Ada juga yang kemasan 500 gram harga Rp 85 ribu. Kalau nastar durian, kami jual dengan harga Rp 145 ribu per toplesnya," jelas perempuan yang menggeluti bisnis roti sejak 14 tahun silam ini.
Aldila menambahkan, pelanggan kue kering buatannya, biasanya memesan kue kering 10 hari sebelum Ramadan hingga dua hari sebelum Lebaran.rif
Editor : Redaksi