SURABAYA (Realita) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) menyiapkan uang tunai Rp 23,3 triliun untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Jumlah tersebut meningkat sebesar 4 persen dibanding tahun lalu.
Kepala KPw BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan itu saat kick off Semarak Rupiah Ramadan & Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 di Kantor BI Jatim di Surabaya, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga: Puncak Layanan Kas Jelang Idul Fitri, BI Jatim Gelar Rupiah Vaganza
Dia mengatakan, penyediaan uang itu wujud dari komitmen BI sebagai bank sentral untuk menyediakan uang rupiah edisi layak edar, sehingga masyarakat bisa melaksanakan Idul Fitri dengan bahagia.
BI Jatim akan bekerjasama dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran uang tunai sejumlah Rp 23,3 triliun itu. “Akan 500 titik penukaran se-Jawa Timur," ujar Erwin.
Selain itu, lanjut dia, nanti akan ada penukaran serentak yang dilakukan oleh 10 bank di Grand City Surabaya. "Kapan itu, nanti kami infokan," tambahnya.
Baca Juga: Jatim Talk - Road to EJAVEC Forum 2024, Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Tidak hanya itu, layanan penukaran juga akan digelar di beberapa rest area tol, di samping di kantor bank yang sudah bekerjasama dalam program ini. “Karena itu masyarakat tidak perlu berdesakan untuk menukar uang layak edar,” tuturnya.
Disampaikan pula, penukaran uang layak edar tersebut akan dibatasi. Satu orang dengan satu identitas hanya bisa menukar sebanyak satu paket sejumlah Rp 3,8 juta, yang terdiri dari pecahan Rp 20 ribuan, pecahan Rp 10 ribuan, pecahan Rp 5 ribuan, pecahan Rp 2 ribuan, dan pecahan Rp 1 ribuan.
Baca Juga: Bank Indonesia Lakukan Aktivasi Aplikasi PWD SKNBI
Untuk itu, Erwin menegaskan agar masyarakat tidak melakukan penukaran uang di pinggiran jalan untuk menghindari adanya peredaran uang palsu dan jumlah yang dimungkinkan tidak sesuai.
Selain itu dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan gunakan rupiah secara bijak, yakni berbelanja sesuai kebutuhan. Karena, jika beli berlebihan akan mengakibatkan kenaikan harga, sehingga terjadi inflasi.gan
Editor : Redaksi