LAMONGAN (Realita) - Warga di sekitar Kecamatan Lamongan Kota mengeluhkan warna air PDAM yang keruh. Bahkan kondisi seperti itu dirasakan hampir setiap hari.
"Kadang kalau siang hari jernih. Berikutnya keruh lagi, " kata Ariyanto, warga Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan, Sabtu (18/05/2024).
Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Resmikan Master Meter di Tambak Dalam, Ratusan Warga bisa Nikmati Air PDAM
"Sampai nelangsa, setiap hari kami konsumsi air seperti ini," lanjutnya sembari menunjukkan air PDAM yang mengisi di bak mandi rumahnya.
Lebih lanjut, dirinya membandingkan kualitas tersebut dengan biaya yang dikenakan setiap bulannya.
"Kebetulan sambungan rumah saya ini masih baru. Waktu pemasangan dikenakan biaya sebesar Rp. 2.380.000,-. Lalu bulannya sebesar Rp. 55.000,- per 10 kubik. Tapi meskipun gak digunakan dan meteran nol, tetap dikenakan Rp. 55.000," ungkapnya.
Baca Juga: Pelanggan PDAM Surya Sembada Bisa Komplain 24 Jam Lewat Aplikasi CIS Selama Lebaran
Terpisah, Direktur Perumda Air Lamongan, M. Ali Mahfudi, mengatakan segera menindaklanjuti informasi tersebut, untuk melakukan pengecekan pipa.
"Ada perbaikan pipa di raya Plosowayu. Mungkin bisa ditunjukkan lokasinya, barangkali pipa persilnya ada yang bocor. Biar ditindaklanjuti bagian distribusi," kata Ali saat dikonfirmasi Realita.co. Sabtu (18/05/2024).
Dari pantauan Realita.co, pelanggan PDAM di Kecamatan Lamongan kota rata-rata dikenakan biaya bulanan paling sedikit Rp. 60.000, dengan jumlah anggota keluarga bervariatif.
Baca Juga: Tandon Air Wonokitri PDAM Surabaya Jadi Wisata Heritage
Namun terdapat seorang warga mengaku dikenakan tarif yang tidak seperti biasanya, yakni sebesar Rp. 300.000.
"Keluarga saya dalam satu rumah ada 3 orang. Biasanya paling murah bayarnya cuma Rp. 100.000. Tapi sekarang jadi Rp. 300.000. Ini rencananya mau kami laporkan, " kata Sonif, warga Jalan Andanwangi, Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan itu.def
Editor : Redaksi