Mourinho Perang Urat Syaraf Lawan Solskjaer

LONDON - Kemenangan Manchester United atas Tottenham Hotspur menyisakan perang urat saraf antara Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer. Semua berawal dari komentar yang dialamatkan kepada pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min.

Bertanding di Tottenham Hotspur Stadium, London, Minggu 11 April 2021, Manchester United menang 3-1. Gol pertama Setan Merah, yang dicetak Edinson Cavani, dianulir wasit karena diawali pelanggaranm

Baca Juga: Spurs Bantai Newcastle 4-1

Menurut pengamatan wasit, Scott McTominay membuat pelanggaran terhadap Son Heung-min sesaat sebelum Cavani mencetak gol. Tidak terima dengan keputusan itu, setelah pertandingan, Solskjaer menuduh Son berpura-pura dilanggar.

“Jika itu anak saya (yang bermain dengan cara curang), saya tidak akan memberinya makan malam ini,” kata Solskjaer.

Mendengar hal itu, telinga Mourinho merah. Pelatih berusia 58 tahun murka, kemudian menyerang balik Solskjaer.

Baca Juga: Setan Merah Kalahkan Chelsea 2-1

“Sonny -sapaan untuk Son- sangat beruntung karena ayahnya adalah orang yang lebih baik dari Ole. Karena seorang ayah, Anda selalu memberi makan anak-anak Anda, tidak peduli apa yang mereka lakukan,” kata Mourinho, dikutip dari Metro, Senin (11/4/2021).

Tak sampai di situ, kemarahan Mourinho merambat ke para jurnalis yang mewawancarainya setelah pertandingan. Pelatih asal Portugal menyebut media telah kehilangan moral karena membiarkan komentar Solskjaer berjalan tanpa memberi ruang berupa tanggapan darinya.

Baca Juga: MU Kalah lagi, Kali Ini Ditundukkan FC Copenhagen

“Izinkan saya memberi tahu Anda (para jurnalis) sesuatu. Saya sangat, sangat terkejut, bahwa setelah komentar Ole tentang Son, Anda tidak bertanya apa pun kepada saya terkait hal itu.” kata Mourinho.

Mourinho menutup sesi wawancara dengan mengutip pepatah dari negeri kelahirannya, “Seperti yang kami katakan di Portugal, roti adalah roti dan keju adalah keju. Saya sudah memberi tahu Ole apa yang saya pikirkan tentang komentarnya. Saya harus memberi tahu Anda (jurnalis), bahwa saya sangat kecewa karena mengabaikan tendensi komentar tersebut.”

Editor : Redaksi

Berita Terbaru