MALANG (Realita)- Luasan Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang baru di kisaran 18 persen. Angka tersebut masih terpaut jauh dari terget yakni 30 persen.
Untuk memenuhi target tersebut, DPRD mengusulkan anggaran Rp 5 - 10 miliar setiap tahunnya untuk pembelian lahan RTH. Dana ini bertujuan untuk menambah RTH sebesar 2 persen setiap tahunnya.
Baca Juga: DPRD Setuju dan Sahkan Perubahan APBD Kota Malang 2024
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan, anggaran tersebut untuk pembebasan lahan yang diperuntukkan lahan RTH baru.
"Tahun 2025 nanti akan kami usulkan, saya selaku Banggar, ada anggaran Rp 5 – Rp 10 miliar untuk pembebasan lahan setiap tahunnya untuk memenuhi RTH. Dengan asumsi harga tanah berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per meter persegi, diharapkan RTH dapat bertambah 2 persen setiap tahunnya," beberapa Made, Jumat (17/5/2024).
Lebih lanjut, Made menjelaskan bahwa target perluasan RTH ini akan difokuskan pada akuisisi lahan kosong dan bangunan yang memang dijual masyarakat. Selanjutnya, lahan atau bangunan yang sudah diakuisisi kemudian akan disulap menjadi RTH oleh Pemkot Malang, sehingga dapat dimasukkan kalkulasi perluasan RTH tanpa menimbulkan konflik.
“Kita sebenarnya sih sudah menginginkan dari DPRD ada pembebasan lahan-lahan masyarakat. Misalkan ada rumah dijual, itu mengapa Pemkot tidak beli? Dibeli, dibongkar, dijadikan RTH,” terang Made.
Baca Juga: Ditandatangani, DPRD Kota Malang Setujui dan Sahkan Rancangan KUPA-PPAS APBD 2024
Menurut Made, langkah ini perlu dilakukan untuk mewujudkan target perluasan ruangan terbuka hijau di Kota Malang yang terkendala minimnya lahan.
"Kalau kita tidak memulai tidak berhasil mewujudkan RTH di Kota Malang,” ujarnya.
Selain itu, Made juga menyarankan agar upaya penambahan RTH dapat diselaraskan dengan Perda Kota Layak Anak.
Baca Juga: DPRD Kota Malang Targetkan Rancangan APBD Perubahan 2024 Bisa Disahkan Awal Agustus
DPRD Kota Malang juga mengusulkan agar pembebasan lahan dilakukan di tingkat lingkungan RW untuk dijadikan taman ramah anak.
“Ini yang harus lebih diutamakan, supaya anak-anak di lingkungan terdekatnya sudah dapat layanan psikologisnya. Tempat bermain yang nyaman kan gitu,” pungkasnya. (adv/mad)
Editor : Redaksi