Tajikistan, Negara Mayoritas Muslim yang Melarang Warganya Memakai Hijab

DUSHANBE- Tajikistan merupakan negara mayoritas muslim yang melarang warganya mengenakan hijab. Larangan tersebut dipandang sebagai garis politik yang telah diterapkan pada pemerintahan Presiden Emomali Rahmon sejak 1997.

Pemerintah Tajikistan secara khusus mengeluarkan undang-undang yang berisi pelarangan hijab. Dikatakan pelarangan ini untuk melindungi nilai-nilai budaya nasional dan mencegah tahayul serta ekstremisme.

Baca Juga: Komite Anti Penista Agama Desak Polda Jatim Usut Penyalahgunaan Hijab oleh SDS dan JH

Media independen Tajikistan, Asia Plus, melaporkan, undang-undang tersebut mendapat persetujuan Majlisi Milli (majelis tinggi parlemen Tajikistan) pada 20 Juni 2024. Sebelumnya, Majlisi Namoyandagon (majelis rendah parlemen Tajikistan) telah menyetujui Rancangan Undang-Undang yang melarang jilbab pada 8 Juni 2024.

Undang-undang baru ini menetapkan pakaian asing termasuk hijab atau penutup kepala yang dikenakan oleh wanita muslim dilarang penggunaannya.

Warga Tajikistan diminta untuk mengenakan pakaian nasional Tajikistan. Bagi yang melanggar undang-undang akan dikenakan denda.

Euro News melaporkan, warga negara biasa akan didenda 7.920 somoni atau sekitar Rp 12,1 juta (kurs Rp 1.535), 54.000 somoni bagi pejabat pemerintah atau Rp 82,9 juta, dan 57.600 somoni atau Rp 88,4 juta untuk tokoh agama.

Baca Juga: Amanda Manopo, Nyopir sambil Berhijab

Undang-undang serupa yang disahkan pada bulan ini juga berdampak pada praktik keagamaan, seperti tradisi yang sudah berabad-abad dikenal yaitu 'iydgardak'. Ini merupakan tradisi di mana anak-anak pergi dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan uang pada Idul Fitri.

Cilegon dalam

Keputusan ini mengejutkan karena 96 persen penduduk Tajikistan beragama Islam. Jumlah ini didasarkan pada sensus 2020 silam.

Tajikistan adalah negara yang letaknya di Asia Tengah. Negara ini tidak memiliki pantai karena berbatasan langsung dengan Kirgistan di utara, China di timur, Afganistan di selatan dan Uzbekistan di Barat serta barat laut.

Baca Juga: Malu Digerebek saat Pacaran di Kamar, Ami Gantung Diri

Menurut Encyclopedia Britannica, ibu kota Tajikistan adalah Dushanbe. Sebelumnya, Tajikistan merupakan negara konstituen Uni Soviet dari 1929 sampai 1991.

Penduduk Tajikistan terdiri dari berbagai etnis. Akan tetapi, mayoritas penduduknya merupakan etnis Tajik. Bahasa resmi yang digunakan penduduk Tajikistan adalah bahasa Tajik.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru