JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai salah satu upaya untuk memenuhi target Visium Tahun 2030 yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, dengan sekitar 222 miliar m3/tahun dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
Baca Juga: Dua Sistem SPAM Tambah Pasokan Air Bersih Jakarta
“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” kata Menteri Basuki.
Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatera Selatan akan menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 18.219 hektare (Ha). Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang baik dari bendungan ini.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, salah satu tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan suplai air D.I Komering di saat musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.
Baca Juga: Ratusan Warga Demo Tol Cinere-Jagorawi
"Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi pada musim kemarau, debit air sungai komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil. Sementara pada musim hujan elevasi sungai komering naik mengakibatkan debit air sungai komering yang masuk ke saluran relatif cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap di saluran," kata Birendrajana.
D.I Komering memiliki potensi mengairi lahan seluas 124.000 Ha, dan hingga saat ini baru dapat mengairi lahan irigasi sekitar 70 ribu Ha, sedangkan sisanya sekitar 50 rb Ha belum dioptimalkan, direncanakan bertambah sekitar 18.219 Ha dari Bendungan Tiga Dihaji dan akan dilengkapi dengan pembangunan Bendungan Saka di Kabupaten Oku Selatan yang rencananya juga akan dimulai.
Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga diperuntukkan untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 0,30 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, dan sarana pariwisata serta olahraga. Saat ini progres konstruksi bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 104 juta m3 tersebut sebesar 22,5%.
Baca Juga: Jelang KTT G20, Peningkatan Infrastrukur Ramah Lingkungan Dipercepat
Pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 4 paket yakni Paket 1 senilai Rp 1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra. Paket 2 senilai Rp 1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara. Paket 3 dengan nilai kontrak Rp 629,94 miliar, oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Paket 4 dengan nilai Rp 690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.agus
Editor : Redaksi