PONOROGO (Realita)- Kasus cuci darah diduga akibat gagal ginjal yang di derita anak-anak ternyata juga terjadi di Kabupaten Ponorogo.
Dari data di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, dari total pasien cuci darah di layanan Hemodialisa (HD) yakni 60 pasien sehari. Sejumlah pasien ternyata adalah anak-anak.
Baca Juga: Jokowi Perketat Aturan Penjualan Makanan dan Minuman Olahan
" Dari total pasien cuci darah, jumlahnya satuan persen untuk pasien anak-anak yang juga melakukan cuci darah," ujar Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo dr Yunus Mahatma, Jumat (09/08/2024).
Mahatma mengaku, para bocil ini melakukan cuci darah selain akibat efek obat juga akibat mengkonsumsi minuman kemasan yang terkadung bahan pengawet.
Baca Juga: Taufiq Hidayatullah Menderita Penyakit sejak Bayi hingga Kesulitan Biaya dan Putus Sekolah
" Ada yang efek obat, ada juga karena minuman pengawet yang dikemasan itu," akunya.
Mahatma merinci, di Kabupaten Ponorogo sendiri dari 4 rumah sakit yang membuka layanan cuci darah, total pasien yang melakukan cuci darah sekitar 100 hingga 150 pasien.
Baca Juga: Jengkol Ternyata Picu Sakit Ginjal
" Rata-rata 40 tahun keatas. Cuci darah itu kebanyakan hipertensi, kencing manis, dan gagal ginjal," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi