Soal Target Herd Immunity 70%, Bupati Sidoarjo: Gak Tau Saya, Tanya Gubernur Lah!

SIDOARJO (Realita) - Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk herd immunity 70% di bulan Agustus, diragukan Pemkab Sidoarjo.

Gelaran vaksinasi massal di Sidoarjo untuk membentuk herd immunity diprediksi molor. Stok vaksin sempat dikabarkan habis dan belum menerima kiriman dari pusat.

Baca Juga: Bikin Konten Memperbolehkan Bertukar Pasangan, Gus Samsudin Jadab Jadi Tersangka

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, pekan lalu stok vaksin di Sidoarjo sempat habis karena keterlambatan kiriman dari pusat. Beberapa Puskesmas di Sidoarjo juga sempat mengalami kekosongan.

"Vaksin sempat kosong karena keterlambatan kiriman dari pusat. Beberapa Puskesmas juga alami kekosongan pada pekan lalu," kata Muhdlor saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/21) lalu.

Muhdlor juga menambahkan tak berani berandai-andai untuk mencapai herd immunity karena stok Vaksin sempat alami kekosongan. Ditanya soal target 70% herd immunity, dirinya mengatakan tak mengetahui target tersebut.

Baca Juga: Kampanye Demokrat di Malang, Emil Sebut Siap Dampingi Khofifah Lanjutkan Lima Tahun ke Depan

"Kalaupun stock Vaksin kita ini banyak dan cukup, kita upayakan dorong ke semua elemen yang ada. Kita gak berani berandai-andai. Soal target 70% yang nargetkan siapa ? Gak Tau aku tanya gubernur lah," ujar Muhdlor.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman mengatakan, Sidoarjo telah menerima kiriman vaksin sebanyak 720 ribu dari pusat untuk tahap satu dan tahap dua.

Baca Juga: Jumat Keramat, KPK Periksa Bupati Sidoarjo Gus Muhlor

Dikonfirmasi (10/8) soal capaian vaksinasi di Sidoarjo, Syaf mengatakan capaian vaksinasi di Sidoarjo dalam tahap satu terhitung besar. Namun, untuk capaian vaksinasi di tahap dua terhitung masih kecil.

"Kalau ditanya soal berapa capaian vaksinasi, yang mana ? Kalau tahap satu gede kalau tahap dua masih kecil, jadi kalau tanya soal capaian ya harus tahap dua karena itu tahap penyelesaian," tukas Syaf. Hk

Editor : Redaksi

Berita Terbaru