Sinovac Diujicoba Dicampur dengan Vaksin Merek Lain

WUHAN-Regulator obat Tiongkok telah menyetujui uji coba vaksin campuran pertama di negara itu, menurut pernyataan sebuah perusahaan yang terlibat dalam penelitian ini. Pasalnya, penyebaran cepat varian Delta menimbulkan kekhawatiran tentang efikasi vaksin yang diproduksi di dalam negeri.

Uji coba tersebut akan menguji efikasi menggabungkan vaksin non-aktif yang dibuat oleh Sinovac Tiongkok dengan basis DNA. Vaksin tersebut dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS Inovio, menurut pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (10/8/2021).

Baca Juga: Tekan Covid 19, BIN Gelar Vaksinasi di Kelurahan Pangongangan

Laporan tersebut dikeluarkan oleh Advaccine Biopharmaceuticals Suzhou, mitra uji coba Inovio di Tiongkok.

Pekerjaan praklinis telah menemukan bahwa dua aplikasi vaksin yang berbeda menghasilkan respons kekebalan yang seimbang, kata kepala Advaksin Wang Bin dalam pernyataannya.

Ada beberapa jenis vaksin Covid-19, termasuk yang menggunakan virus yang non-aktif atau dilemahkan untuk menghasilkan respons kekebalan.

Sementara lebih banyak vaksin berbasis RNA atau DNA menggunakan versi rekayasa dari kode genetik virus corona untuk membuat protein yang dengan aman memicu respons imun.

Lima dari tujuh vaksin yang disetujui di Tiongkok adalah vaksin inaktif dengan dua suntikan.

Baca Juga: Lagi, BIN Keliling Gelar Vaksin di Lapak UMKM Kota Madiun

Efikasi vaksin yang diterbitkan negara tersebut tertinggal dari vaksin RNA oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang memiliki tingkat keberhasilan di atas 90% sebelum kemunculan varian Delta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih belum cukup data untuk mengatakan apakah menggunakan dua vaksin yang berbeda bersama-sama aman atau dapat meningkatkan kekebalan.

Inovio belum mempublikasikan data efikasi apa pun dari uji klinis globalnya. Ini adalah vaksin pertama berbasis DNA yang akan diujicobakan di Tiongkok.

Baca Juga: Mudik Bisa Sambil Vaksin, Lho!

Pemerintah Tiongkok sedang berjuang melawan wabah virus corona terburuk dalam beberapa bulan, dengan para pejabat mengatakan banyak dari mereka yang terinfeksi sudah divaksinasi penuh.

Ini telah menambah seruan bagi dua produsen vaksin terbesar Tiongkok, yakni Sinopharm yang dikelola negara dan Sinovac milik swasta, untuk menyediakan data yang membuktikan vaksin mereka dapat bekerja melawan varian Delta.

Hingga saat ini, pemerintah belum menyetujui vaksin asing untuk penggunaan di dalam negeri.pik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru