SURABAYA (Realita) - Tiga program inovatif berbasis digital diluncurkan dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa yang digelar Bank Indonesia (BI) di area Masjid Al-Akbar Surabaya. Dengan tema “Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa”, FESyar Jawa ini dibuka Jumat (13/09/2024), dan akan berakhir sampai Minggu (15/09/2024).
Ketiga inovasi tersebut mencakup, pertama, digitalisasi literasi keuangan inklusif dan syariah dengan mengoptimalkan kolaborasi kanal komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi untuk mendorong literasi eksyar kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Hadirkan Beragam Hiburan, BI Jatim Sosialisasikan FESyar Jawa 2023
Kedua, digitalisasi ekosistem halal end-to-end melalui pembentukan halal center, pengembangan database UMKM halal se-Jawa, dan fasilitasi onboarding pembiayaan UMKM bekerjasama dengan Baitul Maal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syarah (BM KNEKS).
Ketiga, digitalisasi dan optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui kerja sama platform Satu Waqaf Indonesia (SWI) khusus Jawa.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menekankan bahwa eksyar memiliki keunggulan, yaitu berdaya tahan di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.
Berbagai indikator menunjukkan perkembangan eksyar di Indonesia terus membaik. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp597,89 triliun atau tumbuh 11,92% (yoy), capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp569,37 triliun.
Optimalisasi digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif diharapkan mendorong 3 inovasi digital Fesyar Jawa dapat direplikasi untuk memperkuat pertumbuhan eksyar di seluruh wilayah Indonesia.
Hadir dalam acara ini, Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, kemajuan eksyar di Jawa Timur ditandai dengan berbagai capaian, diantaranya pendirian Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo, yang merupakan kawasan industri halal pertama dan terbesar di Indonesia.
KIH ini ditujukan untuk membangun ekosistem industri halal di Jawa Timur, sehingga turut mendukung penguatan ekonomi Jawa Timur dan nasional. Dari sisi penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Jawa Timur juga tercatat tinggi, yakni tumbuh sebesar 12,44% (yoy) pada Juli 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit umum di Jawa Timur yang sebesar 4,74% (yoy).
Ditegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan berbagai stakeholder terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur di berbagai bidang.
FESyar Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 30 Oktober – 3 November 2024 di Jakarta.
Kegiatan FESyar Jawa 2024 meliputi Sharia Economic Forum Seminar & Talkshow yang mengulas topik-topik hangat seputar eksyar seperti pengembangan ekosistem produk halal, pemberdayaan UMKM syariah, dan optimalisasi dana ZISWAF di era digital.
Gelaran ini juga diintegrasikan dengan Sharia Fair yang menampilkan UMKM syariah unggulan, business matching, dan lomba menarik yang berlokasi di pelataran Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. (Gan)
Editor : Redaksi