MADIUN (Realita) - Kasus dugaan penipuan kembali terjadi. Kali ini, korban dijanjikan bisa bekerja di instansi pemerintahan dengan membayar sejumlah uang. Namun nyatanya mereka tetap saja menganggur.
Akhirnya puluhan korban yang merasa sudah menyetorkan uang ke terduga pelaku terpaksa melapor ke Polres Madiun Kota, Senin (16/9/2024) malam.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
RG (21) warga Kabupaten Magetan mengaku, dirinya bersama puluhan korban lainnya telah memberikan uang dengan jumlah yang bervariasi kepada HK alias Wawan yang diduga sebagai pelaku warga Kota Madiun. RG sendiri telah menyetorkan uang kepada HK sebesar Rp 83 juta setelah diiming-imingi bisa bekerja di Kereta Api Indonesia (KAI). Sementara puluhan korban lainnya dijanjikan bisa bekerja di Kejaksaan, Polisi, hingga TNI.
"Saya sudah bayar sekitar Rp 83 juta. Korban saat ini ada sekitar 22-26 orang. Ada (korban,red) orang Solo, Ngawi, Magetan, Madiun," katanya.
“Beda-beda tarif, ada yang baru DP (uang muka,red) dan full. Kalau full Rp 170 juta,” tambahnya.
Korban rata-rata percaya kepada terduga pelaku lantaran mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan dekat dengan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. Apalagi hampir semua korban merupakan pensiunan TNI yang ingin memasukkan anaknya bekerja di instansi pemerintahan.
Baca Juga: Pengalaman 100 Tahun, Jepang Bersedia Ajari Pemerintahan Prabowo Soal Pelaksanaan Makan Gratis
"Ngakunya anggota BIN Surabaya, dan bawahannya Prabowo. Sasarannya, purna tentara," tuturnya.
Aksi tipu-tipu ini terbongkar setelah puluhan korban dikumpulkan di salah satu gedung yang ada di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Senin (16/9/2024) siang. Mereka dijanjikan akan diajak ke Kantor Badan Intelijen Daerah (BINDA) Jawa Timur di Surabaya dengan menggunakan kendaraan bus.
Namun, HK alias Wawan berdalih bus yang akan mengangkut puluhan korban mengalami masalah mesin di daerah Kabupaten Ngawi. Hingga malam hari, Wawan tak kunjung datang. Akhirnya para korban melapor ke Polres Madiun Kota.
Baca Juga: Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Maruf Amin Berikan Tanggapan
“Kita mau dinaikan bus ke BINDA Jatim. Sejak jam 2 bus perjalanan dari Ngawi ke Maospati. Jam 3 sore alasan kalau bus trobel di Ngawi. Sampai maghrib tidak datang dan ditelephone tidak bisa,” terang RG.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno membenarkan adanya laporan puluhan korban dugaan penipuan. Namun setelah didalami, tempat kejadian perkara (TKP) berada di Kabupaten Magetan. Sehingga, para korban diarahkan untuk melapor ke Polres Magetan.
“Betul ada laporan ke kita. Setelah diterima dan didalami ternyata TKP di Magetan. Sehingga, untuk pelaporan kita arahkan ke Polres Magetan. dan sudah kita bantu untuk koordinasi ke piket Reskrim Polres Magetan,” katanya. adi
Editor : Redaksi