BEIRUT- Penyelidikan awal yang dilakukan oleh pihak berwenang Lebanon terhadap perangkat komunikasi yang meledak di Lebanon pekan ini menemukan perangkat-perangkat tersebut telah ditanami bahan peledak sebelum tiba di negara itu.
Hal itu diungkap oleh Misi PBB di Lebanon dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB.
Baca Juga: Selain Hizbullah, Irak dan Kelompok Houthi Sudah Menyerang Teroris Israel
"Penyelidikan awal menunjukkan perangkat yang ditargetkan telah dipasangi booby-trapped (perangkap yang dikombinasikan dengan bahan peledak) secara profesional sebelum tiba di Lebanon,” kata surat yang dilihat oleh AFP.
Dalam surat itu, Misi PBB di Lebanon juga mengungkap bagaimana pager-pager dan walkie-talkie itu bisa meledak secara berkesinambungan berdasarkan hasil penyelidikan awal otoritas Lebanon.
Disebutkan, alat komunikasi itu diledakkan dengan cara mengirimkan pesan elektronik ke perangkat tersebut.
"Israel bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan serangan tersebut," kata Misi PBB di Lebanon di dalam surat.
Misi PBB di Lebanon, menyebut serangan tersebut “belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal kebrutalannya” dan membahayakan upaya-upaya diplomatik untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan Lebanon selatan.
Baca Juga: Diduga Direta Israel, Pager Milik Anggota Hizbullah Tiba-Tiba Meledak
Mereka pun meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan atau ledakan yang menyebabkan total 37 orang tewas dan sekitar 3.000 orang lainnya terluka di Lebanon tersebut.
Dilansir Reuters, DK PBB yang beranggotakan 15 negara telah dijadwalkan akan menggelar sidang darutat untuk membahas ledakan tersebut pada Jumat (20/9/2024) ini.
Setelah Insiden Ledakan Pager Israel sendiri belum secara langsung mengomentari ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon.
Namun, sumber-sumber keamanan Lebanon meyakini, insiden itu dilakukan oleh agen mata-mata Mossad, yang memiliki sejarah panjang dalam melakukan serangan-serangan canggih di wilayah asing.
Ledakan itu menargetkan perangkat komunikasi yang digunakan oleh kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Pager dan walkie-talkie meledak saat para penggunanya berbelanja di supermarket, berjalan di jalan, dan menghadiri pemakaman.
Sebelumnya, seorang pejabat pengadilan Lebanon juga mengatakan kepada AFP, bahwa penyelidikan awal oleh otoritas Lebanon menemukan ratusan pager yang meledak secara bersamaan di berbagai wilayah telah dipasangi booby-trapped, yakni perangkap yang dikombinasikan dengan bahan peledak.pas
Editor : Redaksi