BANJAR- Raut muka Siti Munawarah (31) terlihat sayu. Bagian dagunya masih memar. Sesekali dia merasa kesakitan.
Warga Gang Pelita, Tanjung Rema Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan tersebut, masih terbayang dengan kejadian jambret yang dialaminya kemarin.
Baca Juga: Pemuda di Jombang Babak Belur Dimassa usai Kepergok Jambret Tas Emak-emak
Bahkan, air matanya menetes saat disinggung soal bayinya, Muhamad Rizky Akbar yang berusia tiga bulan meninggal dunia. Karena itu pula ibu empat anak itu, minta pihak kepolisian segera menangkap si raja tega itu dan dihukum seberat beratnya. Ini soal nyawa anak saya, " lugas Siti sapaanya.
Warga Tanjung Rema Gang Pelita Kabupaten Banjar, itu pun mengingat kembali kejadian penjambretan itu.
"Saat itu saya baru saja bertolak dari Puskemas Sungai Ulin periksa bayi saya yang batuk. Sesudah berobat saya langsung menuju rumah," cerita Siti. Namun setelah di lokasi kejadian tepatnya di Jalan Muhibbin dari Sungai Ulin menuju Sekumpul Raya, jambret bersepda motor beraksi
"Waktu itu masih pagi pukul 09.00 Wita. Saat itu jalan agak sepi dari pemotor lain. Jambret itu datang dari belakang dan menarik tas saya di sebelah kanan dengan kuat, di situ lah saya langsung terjatuh, dan tali tas sampai putus," ceritanya.
Meski si raja tega tidak berhasil mengambil tasnya yang hanya ada isi uang Rp 50 ribu, tapi jambret itu sudah tega membuatnya dan bayi yang digendongnya jatuh sampai ke aspal.Seingat Siti saat jambret menarik tas, pelaku menggunakan helm dengan pakaian hitam dan memakai motor gede sejenis Nmax atau Aerox.
"Penjambretnya langsung kabur ke arah Sekumpul ke Gunung Ronggeng," jelas Siti. Setelah Siti jatuh, dia langsung memastikan bayinya. Sebab, Siti mengira bayinya masih bisa tertolong.
Karena itu dia memastikan kondisi anaknya di RS Pelita Insani. Disaat itu pula Siti mengaku histeris dengan keadaan sang bayi tidak bernafas.
Baca Juga: Dua Pelaku Jambret di Lombok Timur Diamuk Massa hingga Motor Dibakar
"Saya sudah kebumikan si bayi kemarin juga di kuburan muslim di Jalan Tembus Sungai Ulin, " jelasnya.
Dari pantauan, Siti juga tampak tertatih, sebab bagian kaki dia luka luka.
Adapun kronologi kejadian, sekitar pukul 09.30 WITA, satu keluarga yang terdiri dari M. Fausal (24), SM (31), bayi ARA, dan anak mereka yang lain, Syifa, baru saja pulang dari berobat di Puskesmas Sungai Ulin, Banjarbaru.
Mereka menggunakan sepeda motor matic, boncengan ll SM duduk di belakang sambil menggendong bayi ARA, serta membawa anaknya Syifa di depan.Ketika mereka melintas di Jalan Muhibbin, tiba-tiba sepeda motor mereka dipepet oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor, metic besar diduga jenis Aerox atau Nmax.
Pelaku kemudian mencoba merampas tas milik SM. Dalam upayanya untuk mempertahankan tas tersebut, SM terlibat tarik-menarik dengan pelaku, yang mengakibatkan sepeda motor mereka jatuh.
Baca Juga: Bandit Jalanan yang Menewaskan Mahasiswi UINSA Ditangkap Polisi
SM dan bayi ARA terhempas ke jalan beraspal. Walau tas milik SM tidak berhasil dirampas, akibat dari insiden tersebut bayi ARA mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Pelita Insani, Martapura. Sementara itu, SM mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan.
Soal kejadian ini, masih didalami oleh kepolisian. Kepolisian masih memburu pelaku. Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kasat Reskrim AKP Bara Pratama mengatakan bahwa, hingga saat ini pelaku penjambretan masih dalam penyelidikan intensif oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Banjar Polda Kalsel.
Polisi tengah mencari informasi lebih lanjut terkait identitas pelaku dan sepeda motor yang digunakan dalam aksi kejahatan tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor.hai
Editor : Redaksi