JAKARTA- Pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai kondisi politik global menjadi sorotan. Pernyataan JK bahkan disebut membingungkan dan berbahaya bagi masa depan Indonesia.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai pernyataan JK yang menyebut tidak akan ada lagi pertumpahan darah dan perang saudara karena Kabul sudah jatuh ke tangan Taliban, tidak mendasar dan berbahaya.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Sebab bagaimanapun Taliban merupakan kelompok sayap kiri yang perlu diwaspadai.
“Waduh gawat, Jusuf Kalla mendukung yang mengkudeta kekuasaan dan menggulingkan pemerintah,” tuturnya, Kamis (19/8).
Jerry Massie mengingatkan bahwa kejatuhan Afghanistan ke tangan Taliban hanya membuat terorisme menjadi ancaman nyata.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Dia juga bingung dengan pernyataan JK yang tiba-tiba keluar dan mendukung apa yang dilakukan Taliban. Padahal, kemenangan Taliban telah memicu kekhawatiran Al Qaeda bisa berkumbul kembali di Afghanistan.
“Para pejabat intelijen khawatir Afghanistan bisa menjadi magnet bagi para ekstremis,” tekannya.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
Pada dua dekade lalu, sambung Jerry Massie, penolakan Taliban untuk menyerahkan Osama bin Laden dan rekan-rekan pemimpin al-Qaeda memberikan pembenaran bagi Presiden Amerika Serikat, George W. Bush untuk meluncurkan invasi pimpinan Amerika ke Afghanistan .
“Taliban dengan cepat diusir dari kekuasaan, tetapi butuh pasukan khusus AS 10 tahun lagi untuk melacak dan membunuh dalang serangan 11 September di AS,” kenang Jerry Massie.jr
Editor : Redaksi