BATU (Realita)- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024 untuk mengantisipasi gangguan atau hambatan di TPS pada hari pemungiutan suara.
Bawaslu Kota Batu sudah melakukan login data yang dilakukan oleh jajaran pengawas mulai dari PTPS sampai supervisi oleh Bawaslu dan Panwaslu. Sumber datanya di peroleh dari hasil pengawasan mulai tahapan pilkada di masa pilpres kemarin.
Ada 8 variabel dan 26 indikator yang menjadi basis penilaian TPS rawan, hal ini berkaitan dengan penggunaan hak pilih, termasuk faktor keamanan, politik uang, politisasi sara, netralitas penyelenggara baik TNI-Polri mau pun perangkat desa dan Kepala Desa termasuk logistik ada kurang apa tidak dan masuk lokasi dimana TPS berdiri dan jaringan listrik dan internet.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Bawaslu Kota Batu Yogi Chalid Farobi saat press rilise bersama awak media dikantor Bawaslu, Rabu (20/11/2024)
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parnas dan Humas Bawaslu Kota Batu, Yogi Chalid Farobi mengatakan, ada 5 besar indikator potensi TPS rawan yang banyak terjadi yaitu terkait penggunaan hak pilih.
" Ada 117 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat, kwatir kita Kop ini menjadi peta kerawanan ketika C 6 di distribusikan kepada pemilih PNS ada kekhawatiran di salah gunakan," ujar Yogi
Berikutnya berkaitan dengan 116 TPS terdapat Pemilih Disabilitas yang terdaftar pada DPT di TPS, ada 55 TPS Terdapat KPPS bukan dari TPS setempat. Selanjutnya 44 TPS terdapat Pemilihan Tambahan (DPTb) dan 31 TPS terdapat potensi Daftar Pemilih Khusus (DPK). Ucapnya
Yogi Chalid Farobi menyampaikan ada 9 indikator TPS Rawan yang Tidak Banyak Terjadi. Pihaknya masih menemukan berbagai macam fakta unik dilapangan dari pemlu kemarin yang mana masih terjadi potensi-potensi intimidasi, kekerasan termasuk KPPS yang ikut berkampanye. Termasuk PSSU terjadi di tingkat TPS yaitu di Tlekung dan di DusunToyomerto. pada pilpres kemarin.
" Yang paling masuk pada aspek kerawanan tidak tersedianya logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu, TPS sulit dijangkau, termasuk TPS di wilayah rawan bencana dan kendala jaringan internet di lokasi TPS," tegas Yogi
Yogi Chalid Farobi berharap pemetaan sebagai landasan pencegahan agar potensi kerawanan seperti gangguan keamanan dan keterlambatan logistik hingga gangguan teknis tidak mengganggu saat pemilihan nanti.ton
Editor : Redaksi