Kabar Baik! Antibodi Ilama dan Unta Mampu Bunuh Covid 19

GHENT- Setelah unta diyakini oleh para ahli mampu mematikan virus COVID-19, kini antibodi hewan Ilama kemungkinan besar akan memiliki peran global dalam membantu memerangi Covid-19.

Seperti dilansir dari Mediacorp News, ini jika uji klinis yang dilakukan oleh perusahaan biomedis Belgia berjalan lancar seperti yang dijanjikan.

Baca Juga: Dua Pamen Polrestabes Dinyatakan Tak Bersalah, Relawan Covid Ajukan PK Sidang Etik

Bahkan Reuters memberitakan peneliti dari VIB-UGent Medical Biotechnology Center di Ghent mengatakan antibodi yang diambil dari seekor Ilama bernama 'Winter' telah berhasil menghentikan penyebaran virus corona termasuk variannya dalam uji laboratorium.

"Teknologi ini, yang merupakan kemajuan terbesar, terlihat meningkatkan peran vaksin dalam melindungi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, serta merawat individu yang terinfeksi di rumah sakit," kata Kepala Petugas Medis ExeVir VIB-UGent Domunique Tersago.

“Yang luar biasa, antibodi ini dapat mengikat bagian-bagian tertentu dari Protein S dari virus dan kami tidak melihat mutasi pada tingkat yang tinggi di sana," katanya lagi.

Antibodi juga menunjukkan tingkat netralisasi yang kuat terhadap varian Delta yang sangat menular.

Baca Juga: Masyarakat Kota Batu Sambut Dibukanya Kembali Gerai Vaksin Presisi

Menurut Kepala Grup VIB-UGent Xavier Saelens, seperti Ilama dan spesies unta lainnya, Winter menghasilkan versi antibodi yang lebih kecil dan lebih stabil daripada hewan lain.

Cilegon dalam

"Ukurannya yang kecil memungkinkannya mencapai target hingga bagian virus yang sulit diakses oleh antibodi normal," katanya.

Pencarian pengobatan Covid-19 ini merupakan tindak lanjut dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 yang melibatkan penggunaan antibodi hewan Illama untuk melawan virus SARS dan MERS.

Baca Juga: 82,34 Persen Balita di Surabaya Sudah Imunisasi, Ini Cara Dinkes Kejar Target

Sebelumnya, Seorang ilmuwan Uni Emirat Arab (UEA) memelopori penelitian tentang kekebalan unta terhadap virus Covid-19. Penelitian ini dipercaya dapat memberikan jawaban penting tentang cara menangani pandemi global dan merawat pasien Covid-19.

Dilansir dari Al Arabiya, ahli mikrobiologi veteriner di Dubai sekaligus Kepala Laboratorium Penelitian Hewan Pusat UEA Ulrich Wernery dan timnya menyuntikkan sampel mati virus Covid-19 ke unta. Percobaan ini untuk memeriksa antibodi yang diproduksi oleh hewan gurun tersebut.

Sebelumnya unta diketahui sebagai penyebab sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), virus corona pendahulu Covid-19. MERS menyebabkan penyakit pernapasan akut, masalah pencernaan, gagal ginjal hingga kematian. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa unta sebenarnya kebal, bahkan terhadap virus corona baru.sin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru