BANYUASIN (Realita)– Monumen Mamat, yang berdiri megah di depan Polsek Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, kini memprihatinkan. Simbol perjuangan pahlawan ini terlihat tak terawat, mencerminkan minimnya perhatian terhadap warisan sejarah bangsa. Kondisi ini kembali menjadi sorotan publik, khususnya pada Selasa (31/12/2024).
Sepriadi Pratama, seorang aktivis lokal yang peduli terhadap pelestarian sejarah, mengungkapkan kekecewaannya saat menyaksikan langsung kondisi monumen tersebut. “Miris dan prihatin, itu yang saya rasakan saat melihat Monumen Mamat sekarang ini,” ungkapnya penuh emosi.
Menurut Sepriadi, Monumen Mamat bukan hanya tumpukan batu bersejarah, tetapi juga pengingat perjuangan gigih para pahlawan yang mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Namun sayangnya, monumen ini kini dibiarkan begitu saja, tanpa perawatan yang layak.
Minim Perawatan, Cerminan Ketidakpedulian
Dari pengamatan Sepriadi, monumen ini sudah lama tidak mendapatkan perhatian. Tidak ada petugas yang ditugaskan untuk membersihkan atau menjaga keindahannya. Bahkan, beberapa bagian monumen tampak kusam dan mulai ditumbuhi lumut.
Dalam keterangannya, Sepriadi menyatakan rasa frustrasinya dengan keadaan ini. “Kalau boleh jujur, pindahkan saja monumen ini ke depan rumah saya. Saya pasti akan rawat dengan sepenuh hati. Relief-relief yang ada di monumen ini memiliki cerita perjuangan yang luar biasa. Betapa sayangnya jika ini sampai terlupakan,” ucapnya penuh harap.
Sepriadi mengimbau agar pemerintah daerah segera bertindak. Ia berharap ada alokasi anggaran khusus untuk merawat monumen ini, termasuk pemasangan lampu penerangan agar tetap terlihat indah di malam hari. “Monumen seperti ini adalah aset sejarah bangsa. Jangan biarkan ini terlupakan begitu saja. Kepedulian terhadap sejarah adalah wujud penghormatan kita kepada para pahlawan,” tegasnya.
Lebih dari itu, Sepriadi juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap keberadaan Monumen Mamat. Ia meyakini bahwa monumen ini bisa menjadi alat edukasi penting bagi generasi muda. “Jika kita tidak menjaga sejarah, maka kita sama saja mengkhianati perjuangan para pahlawan,” tambahnya.
Keberadaan Monumen Mamat seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Banyuasin. Namun, tanpa perhatian serius, monumen ini hanya akan menjadi saksi bisu yang terlupakan oleh zaman. Melalui sorotan ini, diharapkan pemerintah dan masyarakat bersama-sama melestarikan monumen bersejarah ini, demi mengenang dan menghormati jasa para pahlawan bangsa.
Kini, semuanya bergantung pada langkah nyata pihak berwenang. Akankah Monumen Mamat mendapatkan perhatian yang layak, atau justru semakin tenggelam dalam ketidakpedulian?and
Editor : Redaksi