WASHINGTON - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) tidak dapat memastikan asal-usul COVID-19 dan terpecah menjadi dua kubu. Kubu pertama meyakini jika virus Corona baru berasal dari kebocoran laboratorium, sementara kubu lainnya meyakini virus tersebut berkembang di alam.
Meski begitu, dalam laporannya, kantor yang mengawasi 18 agen mata-mata AS itu secara meyakinkan bahwa virus tersebut tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.
Baca Juga: Debat Perdana Pilpres AS, Penampilan Joe Biden Buruk dan Mengecewakan
Laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional mengatakan komunitas intelijen tetap terbagi atas kemungkinan besar asal COVID-19 .
"Semua lembaga menilai bahwa dua hipotesis masuk akal: paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi dan insiden terkait laboratorium," bunyi laporan itu seperti dikutip dari BBC, Sabtu (28/8/2021).
Baca Juga: Joe Biden Blokir TikTok, Instagram dan Snapchat Ambil Kesempatan
Menurut laporan itu, beberapa agen mata-mata yang tidak disebutkan namanya mengira COVID-19 muncul dari paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi atau virus nenek moyang yang dekat. Tetapi mereka hanya memiliki kepercayaan rendah dalam kesimpulan ini.
Satu badan intelijen mengembangkan keyakinan moderat bahwa infeksi manusia pertama kemungkinan disebabkan oleh insiden terkait laboratorium di Institut Virologi Wuhan, yang telah mempelajari virus Corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Joe Biden Belum Ucapkan Selamat pada Prabowo
Presiden AS Joe Biden telah mengeluarkan pernyataan setelah laporan itu dipublikasikan. Ia mengkritik China karena tidak bekerja sama dalam penyelidikan.
"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di Republik Rakyat China, namun sejak awal, pejabat pemerintah di China telah bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya," kata Biden.rtr
Editor : Redaksi