100 Hari Kerja Kabinet Prabowo-Gibran Jerry Massie: Menteri yang Omdo dan NATO Perlu Dirumahkan

JAKARTA (Realita)- Tak terasa 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran tinggal sepekan.

Pakar Kebijakan Publik sekaligus Direktur Political and Puiblic Policy Studies (P3S) Jerry Massie meminta agar Prabowo objektif menilai kinerja kabinetnya.

Baca Juga: PPN 12 Persen Dibatalkan, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat

Dan menurutnya perlu ada yang di-reshuffle para menteri yang kinerja tak sesuai harapan presiden dan hanya bikin gaduh.

“Saya sarankan menteri-menteri yamg kinerjanya buruk perlu direshuffle lantaran akan menggangu roda pemerintahan. Apalagi menteri yang omdo dan no action talk only (NATO) perlu dirumahkan,” kata Jerry.

Di satu sisi, Jerry bingung dengan kinerja Manteri Keuangan yang miskin ide dan gagasan terkait pengembangan ekonomi Indonesia. Sampai kini, cara berpikirnya hanya mentok bagaimana cara pajaki rakyat dan ngutang ke IMF atau World Bank. "Tak ada ide kreatif," tegas Jerry 

Sebetulnya, untuk menambah devisa dan menambal devisa negara pajaki saja perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tambang. .

Belajarlah rumus dan pola mendiang Presiden ke-2 yakni HM Soeharto, dimana 80 persen pajak di sektor ESDM atau natural resources dan 20 persen PPN dari PBB, bea materai dan PPNBM.

Selanjutnya, kata peneliti kebijakan publik dari Amerika ini nenyebut dengan gendutnya kabinet ini juga menjadi persoalannya. Pasalnya api para menterinya tak ada hasil tak perlu dipertahankan.

Sejauh ini dia melihat menteri yang ratingnya dan kinerja baik hanya dihitung dengan jari. Ada pula menteri yang konsepnya hanya mau tambah anggaran bukan menambal anggaran negara adapula yang hanya jadi penjilat.

Baca Juga: Harvey Moeis Hanya Divonis 6,5 Tahun, Jerry Massie: Hukum Indonesia Amburadul

Untuk tim ekonomi Prbabowo-Gibran tak punya grand strategy dan grand design bagaimana mencari solution and the way out agar ekonomi kita tumbuh 8 persen seperti harapan dan cita-cita presiden Prabowo.

Kita menurut Jerry, sejauh ini kalah sama Vietnam dan Malaysia. Yang mana Vietnam tumbuh 7,09 persen bahkan kita juga kalah sama Filipina yang menorehkan 6,3 persen pertumbuhan ekonominya tahun 2024.

Sedangkan kita mentok di 5,1 persen, bahkan sejumlah ekonom menperkirakan pertumbuhan ekonomi kita tahun ini akan mentok di kisaran 5 persen.

Bukan itu saja, nilai tukar rupiah pun terus terpuruk bahkan masuk kategori terburuk nomor 5 di dunia. Sejauh ini nilai tukar rupiah ke dollar masih di Rp16.400 ini cukup tinggi.

“Coba optimalkan pajak kendaraan di indonesia serta aktifkan kembalui e-ticket dan e-tilang bagi kendaraan, saya kira negara akan untung besar. Contohnya jumlah kendaraan beroda dua atau motor 125,3 juta buah. Kalau itu dikalikan Ep300 ribu saja pajaknya, maka pertahun negara akan menerima Rp37,5 triliun pertahun. Belum lagi kendaraan beroda empat (bis) berjumlah 243.450 dan mobil barang 5.544.173 berapa saja pajaknya,: kata Jerry.

Baca Juga: Buktikan Sikap Negarawan Sejati, Megawati Diminta Tak Membela Hasto 

Di Luar Sektor Ekonomi

“Saya melihat Menteri paling visioner, tegas, berani dan bersih bahkan kebijakannya yang pro rakyat yakni, Menteri Ristek Satrya Brojonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang berani mencopot anak buahnya yang koruptor dan juga Menteri KKP Wahyu Trenggono,” kata Jerry.

Tak salah Prabowo menempatkan keduanya di kabinetnya. Bahkan? Kementerian KKP sukses mengejar, menangkap dan menahan kapal asing pencurii ikan di perairan Indonesia.

“Saya kira prestasi kedua harus tetap dipertahankan,” ujarnya.jr

Editor : Redaksi

Berita Terbaru