Stok Air Tinggal Sebulan, Kekeringan Mulai Ancam Ponorogo

PONOROGO (Realita)- Di tengah masih tingginya sebaran virus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo. Kini ancaman lain muncul dari bencana kekeringan. Ini setelah stok di sejumlah wilayah di Bumi Reyog mulai menipis.

Dari data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, kondisi stok air di sejumlah wilayah di Ponorogo bagian selatan mulai menipis. Seperti yang terjadi di Desa Nduri  Kecamatan Slahung yang dihuni 60 KK 200 jiwa ini misalnya, stok air bersih di kawasan ini diprediksi hanya tinggal satu bulan kedepan saja. Kondisi ini bahkan membuat Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Lisdyarita meninjau langsung ke lokasi.

Baca Juga: Gelontorkan Dana CSR, Bank Jatim Percantik Aloon-Aloon Ponorogo

"Sementara masih aman, tapi kalau cuaca cukup panas lagi, persediaan air tidak ada satu bulan sudah habis," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono, Minggu (29/08).

Baca Juga: BPBD Banyuasin Gelar Sosialisasi Psikologis dan Pembekalan Dasar

Budi mengungkapkan, puncak musim kemarau diprediksi masih terjadi hingga akhir September mendatang. Dimana mengacu data tahun 2019, terdapat 7 kecamatan 24 desa dan 47 dusun di Ponorogo yang terdampak kekeringan." Ini yang kita cek terus perkembanga stok air bersihnya. Karena prediksi BMKG hujan terjadi pada pertengahan Oktober mendatang," ungkapnya.

Cilegon dalam

Baca Juga: Kolaborasi Politeknik dan Pemerintah Atasi Kekeringan di Kramatwatu

Kendati demikian, Budi mengaku hingga saat ini belum ada permintaan droping air bersih ke kawasan berpotensi kekeringan tersebut." Masih aman, tapi kita waspadai satu bulan ke depan," pungkasnya. lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru