Media Inggris Kritik Bali

DENPASAR (Realita)- Media Inggris Express UK mempertanyakan kebijakan Bali yang disebut ambigu, yaitu mencabut larangan pembangunan hotel baru padahal Pulau Dewata overtourism.

Artikel itu berjudul "World's most beautiful island with 'too many tourists' abandons plan to ban new hotels" yang dipublikasi pada Rabu (22/1).

Media tersebut menjelaskan bahwa Bali kerap dinobatkan sebagai pulau terbaik dunia yang belakangan ini bergulat dengan kelebihan turis, sebelumnya mengesahkan peraturan terkait larangan pembangunan hotel baru.

Namun Gubernur Bali, Wayan Koster akan mencabut larang tersebut dan menggantinya dengan pengelolaan pertumbuhan akomodasi pariwisata baru.

"Tidak perlu moratorium. Yang dibutuhkan adalah kontrol yang lebih ketat," ucap Wayan Koster pada media.

Sebenarnya belum ada tindakan spesifik yang akan diputuskan, namun Bali telah mengatur kepemilikan properti, termasuk yang selama ini menjadi miliki warga negara asing.

"Ya, saya akan terus mengizinkan pembangunan vila dan hotel. Tetapi aturannya akan ketat."

Media Express UK menuliskan kekhawatirannya tentang masalah ini, peraturan itu diperkirakan akan berdampak negatif karena begitu banyaknya jumlah turis yang masuk setiap tahun, sementara ketidakseimbangan lingkungan mulai terlihat di mana.

Pembangunan, misalnya, telah mengubah daerah seperti Cemagi, Kuta Utara, di mana sawah telah digantikan oleh bangunan.

Pada tahun 2024, pulau ini mencatat 6,3 juta wisatawan internasional, melampaui target 5,5 juta.

Menurut Dinas Pariwisata Provinsi Bali, banyak yang datang dari Australia, India, dan Tiongkok. Pulau ini menargetkan untuk menarik 6,5 juta pengunjung mancanegara pada tahun 2025.

Bali menduduki peringkat teratas dalam daftar tempat yang harus dipertimbangkan kembali untuk dikunjungi pada tahun 2025 yang disusun oleh para pakar perjalanan di Fodor's.

Baca juga:'Kampung Rusia' Ubud Sudah Ditutup, Bule-Bule Masih Wira-wiri
Namun, ada beberapa perdebatan mengenai tingkat hunian hotel.

Wakil Gubernur Nyoman Giri mengklaim bahwa tingkat hunian hotel masih rendah, dengan banyak akomodasi yang kesulitan untuk menarik tamu bahkan selama bulan-bulan puncak.

Di sisi lain, Douglas Louden, manajer aset senior di Global Asset Solutions, mengatakan: "Kami tidak yakin data apa yang sedang ditinjau di sini, penelitian kami menunjukkan hunian sepanjang tahun melebihi 70% dan destinasi tersebut berkinerja cukup baik meskipun ada pembukaan inventaris baru."ik

 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Media Inggris Kritik Bali

DENPASAR (Realita)- Media Inggris Express UK mempertanyakan kebijakan Bali yang disebut ambigu, yaitu mencabut larangan pembangunan hotel baru padahal Pulau …