BPJS Ketenagakerjaan Mojokerto Rakor Perihal Perumahan Pekerja

MOJOKERTO (Realita) - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mojokerto belum lama ini rapat koordinasi dengan BTN dan Developer terkait program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Perumahan.

Bertempat di Cafe Choyam Mojosari, Mojokerto, rakor ini dihadiri Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mojokerto, BTN dan 15 developer area Mojosari, Pungging dan Ngoro, Mojokerto.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Jember Gencar Sosialisasi Penggunaan JMO

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mojokerto, Zulkarnain Mahading mengatakan, melalui Program MLT Perumahan, BPJS Ketenagakerjaan menawarkan fasilitas pembiayaan perumahan yang dirancang untuk membantu pekerja memiliki rumah impian.

"Program BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan jaminan sosial di hari tua, kecelakaan kerja, kematian, pensiun dan kehilangan pekerjaan, tetapi juga membuka peluang bagi peserta untuk memperoleh fasilitas pembiayaan rumah," ujarnya.

Zulkarnain menyebutkan, fasilitas pembiayaan perumahan ini berupa Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP), dan Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Perumahan (FPPP).

Dijelaskan, untuk PUMP disediakan uang muka perumahan dengan pinjaman maksimal Rp150 juta. Untuk KPR, memungkinkan peserta memiliki rumah dengan pinjaman maksimal Rp500 juta.

Terus untuk PRP, memberikan pinjaman untuk renovasi rumah maksimal Rp200 juta. Sedangkan untuk FPPP, menyediakan pembiayaan untuk perusahaan pengembang perumahan dengan pinjaman hingga 80% dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Untuk dapat memanfaatkan program MLT Perumahan ini peserta BPJS Ketenagakerjaan harus memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya sebagai peserta kategori penerima upah (PU), ikut program JHT minimal satu tahun, perusahaan tempatnya bekerja harus tertib administrasi dan iuran.

Baca Juga: PT Sumber Alfaria Trijaya Jember Dapat Penghargaan BPJS Ketenagakerjaan

Selain itu, belum memiliki rumah sendiri dengan dibuktikan lewat surat pernyataan bermaterai, memenuhi persyaratan sesuai ketentuan bank penyalur dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ditambahkan, untuk program MLT ini BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan perbankan dan developer. Suku bunganya lebih rendah dibandingkan suku bunga komersial.

Program ini menjadi langkah besar bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan solusi bagi pekerja dalam memiliki rumah yang layak, sehat, dan terjangkau.

Dalam rakor ini, pihak BTN memberikan informasi terbaru terkait KPR subsidi. Dibahas pula tentang KPR rumah non subsidi dengan mekanisme MLT BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Mudahkan Pekerja Miliki Rumah Impian

Sementara itu para developer yang hadir menyatakan siap ikut memasarkan program MLT BPJS Ketenagakerjaan yang dirasa cukup menjanjikan. Menurutnya, program ini menghindarkan nasabah dari lonjakan suku bunga KPR setelah promo bank berakhir.

Beberapa developer juga menyatakan siap memberikan gimick menarik khusus untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan berupa bantuan cicilan selama 1-2 tahun pertama atau gimick lainnya. Mereka sepakat siap bersinergi agar melalui program pemerintah ini rakyat Indonesia bisa mempunyai perumahan yang layak.

"Semoga program ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para peserta BPJS Ketenagakerjaan Mojokerto yang memenuhi kriteria," tutup Zulkarnain. gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru