Impor Jatim Meningkat, Terbanyak dari Tiongkok

SURABAYA (Realita) - Nilai impor Jawa Timur pada Maret 2021 mencapai USD 2,36 miliar, naik sebesar 25,87 persen dibandingkan Februari 2021. Dibandingkan Maret 2020, angka impor tersebut naik sebesar 31,64 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan, menyampaikan itu melalui zoom, Kamis (15/4/2021). Dia paparkan, impor nonmigas Maret 2021 mencapai USD 1,76 miliar atau naik 14,98 persen dibandingkan Februari 2021. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami peningkatan sebesar 18,07 persen dibanding Maret 2020.

Baca Juga: Heboh Penampilan Lala Widy pada Penutupan Expo Saijaan Manjulang 2024

Impor migas Maret 2021 sebesar USD 593,28 juta atau naik sebesar 75,23 persen dibanding Februari 2021. Dibandingkan Maret 2020, nilai tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 100,02 persen.

Golongan barang utama impor nonmigas bulan Maret 2021 adalah golongan barang Ampas/Sisa industri makanan (HS 23) sebesar USD 204,43 juta, berikutnya golongan barang Besi dan Baja (HS 72) senilai USD 150,35 juta dan golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 143,40 Juta.

Secara kumulatif, selama Januari - Maret 2021, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 5,98 miliar atau naik sebesar 10,27 persen dibandingkan Januari - Maret 2020, yakni sebesar USD 5,42 miliar.

Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari - Maret 2021 dari Tiongkok sebesar USD 1,29 miliar (27,57 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 331,53 juta (7,07 persen), dan dari Australia sebesar USD 226,34 juta (4,82 persen).

Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 626,45 juta (13,35 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 344,95 juta (7,35 persen). 

Sedangkan untuk nilai ekspor Jawa Timur pada Maret 2021 mencapai USD 2,00 miliar, naik 17,94 persen dibandingkan Februari 2021. Nilai tersebut, dibandingkan Maret 2020, naik sebesar 1,17 persen.

Baca Juga: Panen Tebu Program Makmur Mojokerto Meningkat, Pupuk Indonesia Dukung Swasembada Gula

Ekspor nonmigas Jatim pada Maret 2021 mencapai USD 1,84 miliar, naik sebesar 22,45 persen dibandingkan Februari 2021. Akan tetapi, nilai tersebut dibandingkan Maret 2020 turun sebesar 4,95 persen.

Cilegon dalam

Ekspor migas Maret 2021 mencapai USD 161,69 juta atau turun sebesar 16,90 persen dibandingkan Februari 2021. Nilai tersebut naik sebesar 279,98 persen jika dibandingkan Maret 2020.

Golongan barang utama ekspor nonmigas Maret 2021 adalah Lemak dan Minyak hewan/nabati (HS 15) dengan nilai sebesar USD 189,30 juta, disusul Kayu dan Barang dari kayu (HS 44) dengan nilai sebesar USD 148,45 juta, serta Tembaga (HS 74) dengan nilai sebesar USD 142,30 juta.

Secara kumulatif, selama Januari - Maret 2021, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 5,24 miliar atau turun 9,22 persen dibandingkan Januari - Maret 2020.

Baca Juga: Ekspor Jawa Timur Turun 19,37 Persen

Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari - Maret 2021 adalah Jepang mencapai USD 777,70 juta (dengan peranan 16,44 persen) disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar USD 748,46 juta (dengan peranan 15,82 persen) dan ke Tiongkok sebesar USD 581,69 juta (dengan peranan 12,30 persen).

Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 860,08 juta (dengan kontribusisebesar 18,18 persen),sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD 416,78 juta (dengan kontribusi sebesar 8,81 persen).gan

 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Kampanye Pilkada Cilegon Berakhir Besok

CILEGON (Realita) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon mengingatkan masyarakat bahwa besok, Sabtu, 23 November 2024, akan menjadi hari terakhir kampanye …