MADIUN (Realita) - Pemkot Madiun mentargetkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama khusus bagi pelajar tingkat SMP tuntas dalam minggu ini. Data Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun mencatat, hingga Selasa (21/9/2021) capaian vaksinasi sudah menyentuh angka 90 persen dari 9.538 siswa SMP di Kota Madiun. Sedangkan untuk tingkat SD khusus kelas 6 atau siswa berusia 12 tahun tuntas 100 persen.
Walikota Madiun, Maidi berharap, percepatan vaksinasi itu dilakukan agar segera terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok sebelum dilaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) serentak. “Vaksinasi pelajar hampir 90 persen. Minggu ini selesai semua, kita kebut karena untuk proses belajar mengajar,” katanya, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
Sementara itu, uji coba PTM terbatas jenjang SMP telah resmi dimulai pada Senin (20/9/2021). Uji coba itu dilaksanakan di delapan SMP Negeri. Yakni SMPN 1-7 dan SMPN 13. Bagi siswa yang hendak mengikuti PTM, sebelumnya menjalani rapid tes antigen di sekolah masing-masing.
Menurut Walikota, rapid tes antigen dilakukan sebagai upaya mendeteksi dini kesehatan siswa sebelum mengikuti PTM. Pada rapid tes massal tersebut, Pemkot Madiun melibatkan petugas dari laboratorium swasta yang sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah.
"Di Kota Madiun memang anak yang masuk sekolah ini yaitu yang sudah divaksin. Setelah divaksin, sebelum masuk kelas di hari pertama ini saya rapid test antigen. Jadi satu sekolah, satu laboratorium. Apabila ada yang positif, kita bawa ke rumah sakit. Alhamdulillah sampai saat ini hasilnya negatif semua," ujarnya.
Jika hasilnya negatif, maka ketika bertemu sesama temannya maupun anggota keluarga di rumah tidak khawatir terkonfirmasi Covid-19. Disatu sisi jika ada orang tua siswa yang belum divaksin, maka disarankan ikut mendaftarkan diri di sekolah.
"Kalau anak-anak sudah divaksin, sudah di rapid maka ketemu sama yang sehat jadinya aman. Dengan begitu kota ini benar-benar terjaga sampai di lini bawah," terangnya.
Terpisah, Kepala Dindik Kota Madiun, Lismawati mengatakan, PTM terbatas tingkat SMP per kelas hanya diikuti 50 persen siswa dari total kapasitas. Selain itu, juga diatur jarak tempat duduknya serta diwajibkan mengenakan masker. Teknis PTM selama masa uji coba satu Minggu ini, tidak diberlakukan shift melainkan hanya satu shift atau gelombang.
Yakni 50 persen PTM di sekolah, selebihnya mengikuti daring di rumah secara bergantian. PTM terbatas ini dilakukan dengan durasi waktu 2,5 jam per hari. Dimulai pukul 07.00 WIB hingga maksimal pukul 10.00 WIB.
"Ini delapan sekolah dulu, untuk sekolah lain nanti menyusul setelah siswanya divaksin. Jadi pantauan kami, seluruh orang tua mengizinkan putra-putrinya masuk sekolah," terangnya.
Sedangkan untuk tingkat SD, rencananya akan dilakukan PTM terbatas pada 27 September mendatang hanya untuk siswa kelas 4,5, dan 6. Nantinya, kapasitas siswa yang masuk pun juga dibatasi. Yakni 50 persen dari kapasitas kelas. Atau sebanyak 14 siswa per kelas. Selain itu durasi belajar siswa di sekolah hanya dua jam. Pun, sebelum PTM, Dindik mengupayakan siswa, guru dan tenaga kependidikan terlebih dulu dilakukan rapid tes antigen untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona.
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
"Kita lakukan bertahap. Pertama ya untuk siswa kelas 4,5 dan 6. Seminggu dua kali pertemuan. Setelah itu kita evaluasi. Jika lancar atau tidak ada yang terpapar, kita lanjutkan untuk PTM bagi siswa kelas 1,2,3," tambahnya.
Sebelum memasuki kelas, siswa wajib mengikuti rapid tes antigen.
Siswa Sambut Positif Positif PTM Terbatas
SISWA SMP di Kota Madiun menyambut positif pelaksanaan PTM terbatas. Seperti diungkapkan siswa SMPN 2 Kota Madiun, Sinta Aulia Prasetyo. Dirinya mengaku senang PTM dimulai walaupun masih tahap uji coba. Bahkan, Sinta juga tidak mempermasalahkan adanya kebijakan rapid tes antigen sebelum memulai pembelajaran di kelas.
"Kan dengan begini bisa tau kondisi kesehatan. Senang banget PTM, karena selama belajar daring nggak paham materi. Ya baru hari ini menginjak kelas, Alhamdulillah sudah mulai PTM," katanya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
Senada juga diungkapkan seorang siswi lainnya, Aqila Riski Kuncuro. Siswa kelas 7 SMP itu menyambut gembira PTM mulai dilaksanakan, meski masih tahap uji coba.
"Pastinya senang bisa bertemu dengan teman-teman dan guru. Penjelasan materi juga bisa lebih paham," ungkapnya.
Sementara itu seorang wali murid, Erwita Juwintarti juga menyambut positif PTM di sekolah. Sehingga materi pembelajaran yang disampikan guru lebih optimal ketimbang secara daring.
Vaksinasi pelajar tingkat SMP ditargetkan tuntas minggu ini.
“Menurut saya PTM ini justru baik. Soalnya kalau di rumah daring itu, biasanya dia nggak mengerjakan, kadang juga ditunda-tunda. Hp-nya digunakan untuk main game. Terus terkait materi-materi dan cara menyelesaikan soal itu dia menggantungkan dari Google. Uji coba PTM ini mudah-mudahan berhasil,” terangnya.adv
Editor : Redaksi